DETAIL DOCUMENT
Uji Efektivitas Metabolit Sekunder Jamur Simplicillium sp. terhadap Spodoptera frugiperda J.E. Smith di Laboratorium
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
ANDINI, Puty
Subject
F427 Fungi 
Datestamp
2021-06-03 01:51:36 
Abstract :
Metabolit sekunder senyawa yang terdapat dalam jamur entomopatogen yang dibuat pada saat mendekati tahap akhir pertumbuhan sebagai sisa metabolisme yang di dalamnya terkandung enzim, toksin, hormon, dan zat antibiotika. Penggunaan metabolit sekunder sebagai agensia pengendali hayati memiliki keuntungan yaitu mudah dalam pembuatan, penyiapan, dan penyimpanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. terhadap mortalitas, daya makan larva, pertumbuhan larva, persentase pupa dan imago terbentuk, fekunditas dan fertilitas, konsentrasi metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. yang efektif membunuh Spodoptera frugiperda. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, mulai bulan Oktober 2020 sampai Januari 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor. Faktor yang pertama adalah konsentrasi metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. yang terdiri dari kontrol (K0), konsentrasi 10% (K1), konsentrasi 20% (K2), konsentrasi 30% (K3), insektisida sintetis berbahan aktif Emmamektin benzoat dan Lufenuron 1 ml/l (K4). Faktor kedua adalah metode aplikasi yaitu terdiri dari metode penyemprotan pada larva (A1) dan metode pencelupan pakan (A2). Parameter yang diamati adalah mortalitas, daya makan, lama pertumbuhan, persentase pupa dan imago terbentuk, fekunditas dan fertilitas, dan konsentrasi efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. konsentrasi 20 persen metode penyemprotan pada larva menyebabkan kematian larva sebesar 36,67 persen dan metode pencelupan pakan menyebabkan kematian larva sebesar 45,00 persen, serta menurunkan aktvitas daya makan sebesar 26,12 persen; 2) metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. konsentrasi 20 persen mampu menghambat pertumbuhan larva 3,83 persen, pupa 5,40 persen, dan imago 14,19 persen, menurunkan jumlah pupa dan imago terbentuk sebesar 49,17 persen dan 37,33 persen, serta menurunkan fertlitas pada konsentrasi 10 persen sebesar 11,30 persen; 3) metabolit sekunder jamur Simplicillium sp. belum efektif digunakan sebagai pengendalian S. frugiperda karena mempunyai nilai efikasi kurang dari 80 persen. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman