DETAIL DOCUMENT
Analisis Preferensi dan Permintaan Terhadap Makanan Tradisional : Studi Kasus di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
Total View This Week0
Institusion
Universitas Jenderal Soedirman
Author
GRAHADITA, Melda
Subject
F240 Food 
Datestamp
2021-06-18 02:05:28 
Abstract :
Garut merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki makanan tradisional yang terkenal. Perubahan jaman tentunya sedikit demi sedikit menggeser konsumsi masyarakat salah satunya makanan tradisional. Munculnya perkembangan makanan-makanan baru menjadikan pilihan konsumen dalam memilih makanan semakin banyak, hal inilah yang membuat makanan tradisional memiliki permintaan yang berubah-ubah sehingga mempengaruhi permintaan makanan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, pendapatan, pendidikan, rasa, dan promosi sebagai preferensi masyarakat terhadap makanan tradisional Garut, dan menganalisis permintaan masyarakat terhadap makanan tradisional Garut. Penelitian ini menggunakan data primer dengan sistem wawancara. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang ditentukan dengan metode accidental sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi logistik untuk mengetahui apakah harga, pendapatan, pendidikan, rasa, dan promosi mempengaruhi preferensi makanan tradisional Garut. Selanjutnya alat yang digunakan yakni Almost Ideal Demand System (AIDS) untuk mengetahui permintaan makanan tradisional Garut. Penelitian ini menawarkan keterbaruan berupa variabel promosi. Promosi menjadi variabel yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam makanan tradisional,dan juga analisis baru yang digunakan. Analisis permintaan melalui pendekatan Almost Ideal Demand System (AIDS) digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisa permintaan makanan tradisional Garut. Hasil dalam penelitian ini yaitu (1) Harga berpengaruh positif signifikan terhadap preferensi masyarakat akan makanan tradisional. Pendapatan dan pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap preferensi masyarakat akan makanan tradisional. Rasa makanan dan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap preferensi masyarakat akan makanan tradisional. (2) Permintaan makanan tradisional tertinggi adalah dodol. Akan tetapi permintaan makanan tradisional tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, hal ini karena konsumen mengkonsumsi makanan tradisional karena keinginan dan selera untuk memuaskan konsumsinya. Elastisitas harga sendiri bernilai positif inelastis sedangkan sebagian besar elastisitas silang bernilai positif yang artinya bahwa makanan tradisional saling menggantikan satu sama lain (substitusi). Implikasi dalam penelitian ini bahwa (1) makanan tradisional perlu mengembangkan rasa dan terus berinovasi guna mempertahankan eksistensi makanan tradisional Garut. Promosi tidak hanya dilakukan pada makanan-makanan ikonik/terkenal saja melainkan makanan tradisional Garut lain agar lebih dikenal. (2) Harga makanan tradisional yang relatif tinggi masih menjadi pilihan konsumen dalam memilih makanan yang dikonsumsi, oleh karena itu makanan tradisional perlu dikembangkan dari segi kualitas dan kuantitas agar tetap menjadi pilihan konsumsi masyarakat. 
Institution Info

Universitas Jenderal Soedirman