DETAIL DOCUMENT
KONSTRUKSI MAKNA LUMBUNG PANGAN SEBAGAI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN OKU SELATAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
ANJAROSA, FEBY
Junaidi, Yulian
Rosana, Elly
Subject
S530-559 Agricultural education 
Datestamp
2023-05-09 04:02:19 
Abstract :
Tujuan dari penelitian ini adalah l) Menemukan apa saja ragam makna lumbung pangan yang terdapat di Kabupaten OKU Selatan, 2) Mengungkapkan nilainilai kearifan lokal pada kelembagaan lumbung pangan di Kabupaten OKU Selatan, 3) Mengungkapkan persepektif pemerintah dan masyarakat tentang peluang lumbung pangan sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat di Kabupaten OKU Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Buay Runjung dan kecamatan Simpang pada bulan Maret sampai dengan April 2011. metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik, sedangkan informan penelitian terdiri dari informan kunci dan informan pendukung, keseluruhan informan pada penelitian ini terdiri dari enam orang informan, empat orang informan berasal dari Kecamatan Buay Runjung dan dua orang informan berasal dari Kecamatan Simpang. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa makna yang dikemukakan oleh informan adalah 1) Ragam makna yang dikemukakan oleh informan tentang lumbung pangan diantaranya adalah tempat yang dipakai untuk menyimpan hasil panen dengan tujuan agar lebih aman, dapat dimanfaatkan untuk menyimpan alat-alat pertanian, tempat untuk menghindari penyakit dan musibah yang tidak diinginkan, tempat yang menguntungkan dan hemat biaya, sebagai cadangan pangan pada masa paceklik. 2) Setelah diadakan penelitian di lapangan, ternyata peneliti melihat masih ada nilai-nilai kearifan lokal yang masih berkembang sejak lama dan masih diberdayakan oleh masyarakat di Desa penelitian ini. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut diantaranya adat-istiadat pada proses pembukaan lahan yang masih dilakukan oleh masyarakat yang memang sudah ada sejak zaman dahulu, alat-alat pertanian yang digunakan oleh para petani, dan yang masih turun temurun dilakukan oleh masyarakat adalah budaya gotong-royong. Budaya gotong-royong di Desa penelitian ini dianggap masih sangat berguna karena dinilai dapat menyelesaikan pekeijaan dengan cepat dan tepat waktu. 3) Persepektif atau pandangan pemerintah dan masyarakat tentang program pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu, dari segi positif sebuah lumbung pangan baik bila dibentuk menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat, karena dapat mengembangkan nilai-nilai serta adat tradisional yang masih berkembang di masyarakat. Sedangkan jika dilihat dari segi negatif, hal ini dikhawatirkan masyarakat akan menyebabkan berhentinya suatu kegiatan apabila tidak ada lagi program pemerintah yang diturunkan, bahkan bisa menghilangkan kebiasaan yang sudah ada dan berkembang sebelumnya. 
Institution Info

Universitas Sriwijaya