Abstract :
Tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam sualu pekerjaan Teknik Sipil
baik sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pendukung beban. Salah satu kondisi
tanah yang tidak mendukung pekerjaan yaitu tanah lempung karena tergolong tanah
berbulir halus (diameler<0,002 mm) yang sifat plastisitasnya sangat dipengaruhi
variasi air di sekitarnya. Stabilisasi tanah lempung untuk memperbaiki sifat fisik dan
mekanis tanah tersebut sangat perlu dilakukan dengan pertimbangan dan alasan
kebutuhan akan tanah jenis ini sebagai tanah timbunan di daerah Sumatera Selatan
khususnya. Selain untuk mengetahui jenis tanah, pengujian ini dilakukan untuk
mendapatkan variasi campuran optimal dari abu terbang batubara dan Cairan RSS
2000 dalam meningkatkan nilai CBR Unsoaked {tanpa rendaman).
Penelitian ini menggunakan sampel tanah lempung non-ekspansif yang digunakan
sebagai bahan timbunan, berasal dari daerah Serong, Banyuasin, dan bahan
pencampur berupa Abu Batubara (Fly Ash) yang diambil dari PT. Bukit Asam,
Tanjung Enim, serta Cairan RSS 2000. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian
sifat fisik dan mekanis tanah asli dan tanah yang telah distabilisasi aditif abu
batubara dengan variasi campuran 8%, 10%, 12%, dan 15%) dan Cairan RSS 2000
dengan variasi campuran 2% dan 3%.
Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian sifat fisik (berat jenis,
batas konsistensi, dan pemadatan tanah standar) dan sifat mekanik berupa
Pengujian CBR Unsoaked. Sifat fisik tanah gambut mempunyai kadar air (w) optium
= 21%, berat jenis tanah(Gs) = 2,46, serta berat volume kering (yk) = l,3gr/cm3.
Berdasarkan uji CBR Unsoaked didapatkan nilai CBR maksimum dari semua variasi
campuran yaitu sebesar 7,79% pada tanah campuran 10%, Fly Ash dan 2%, cairan
RSS 2000 dari kadar air optimum dengan masa perawatan selama 7 hari. Variasi
campuran optimum ini menghasilkan persentase peningkatan nilai CBR Unsoaked
dari tanah asli sebesar 36,43%.