Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
JANUARTI, INDAH
Dewi, Ratna
Hastuti, Yulia
Subject
TP785-869 Clay industries. Ceramics. Glass
Datestamp
2023-05-16 07:35:48
Abstract :
Lempung adalah salah satu jenis tanah dengan karakteristik yang buruk.
Lempung sangat dipengaruhi oleh kadar air. Kadar air ini sangat mempengaruhi sifat
tanah baik secara fisik maupun kimiawi. Tanah jenis ini sering menyebabkan
kerusakan baik pada bangunan maupun jalan. Stabilisasi adalah satu metode yang
dapat digunakan untuk memperbaiki sifat tanah. Metode ini dapat dilakukan dengan
mekanis, fisika, maupun kimia. Material yang biasa digunakan untuk stabilisasi
adalah abu terbang dan kapur.
Pada penelitian ini, digunakan abu tandan sawit sebagai bahan alternatifnya.
Abu tandan sawit ini merupakan limbah yang didapat dari pabrik pengolahan kelapa
sawit di Tanjung Enim. Dan tanah lempung diambil dari Air Batu, Banyuasin.
Penelitian ini menggunakan CBR Unsoaked untuk pengujiannya. Dan komposisi abu
tandan sawit yang digunakan adalah 4%, 5%, 6%, 7% dan 8% dengan kadar air
optimum dan pemberian perawatan selama masing-masing 3 hari, 7 hari dan 14 hari.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan dari nilai CBR sebelum dan
setelah penambahan abu tandan sawit.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran antara abu tandan sawit
dan tanah lempung ini cenderung menaikkan nilai CBR Unsoaked. Nilai CBR
tertinggi untuk tanah asli yaitu 4,94% pada masa perawatn 14 hari. Untuk perawatan
3 hari, nilai CBR naik secara beraturan, dengan nilai CBR tertinggi berada pada
komposisi abu tandan sawit 8%. Pada masa perawatan 7 hari, nilai CBR cenderung
mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai CBR pada masa perawatan 3 hari.
Namun terjadi peningkatan kembali pada masa perawatan 14 hari, dan nilai CBR
tertinggi dari semua komposisi semua komposisi dan masa perawatan sebesar 7,54%
dengan komposisi abu tandan sawit sebesar 8%.