DETAIL DOCUMENT
DETERMINASI POTENSI PENINGKATAN PRODUKSI BAHAN OLAH KARET DAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA SELATAN
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
SIMANJUNTAK, IZEFRY
Mulyana, Andy
Lifianthi, Lifianthi
Subject
S544-545.53 Agricultural extension work 
Datestamp
2023-05-22 06:22:15 
Abstract :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis faktor-faktor yang paling dominant mempengaruhi produksi bokar pada petani PPKR dan petani Swadaya, 2) menghitung tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi (input) pada usahatani karet petani PPKR dan petani Swadaya, 3) menghitung perbedaan tingkat pendapatan petani karet peserta proyek PPKR dengan petani Swadaya dan-4) mengkaji potensi peningkatan produksi bokar, kendala yang dihadapi usahatani dan upaya untuk mengatasi kendala tersebut pada petani PPKR dan petani Swadaya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Pelaksanaan penelitian dan penganbilan data di lapangan dilakukan selama bulan Oktober sanpai dengan Desember 2004. Metode yang diguanakn dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode acak berlapis berimbang terhadap petani karet di Kecamatan Gelumbang sebagai populasi penelitian. Tujuan pertama dijawab dengan menggunakan persamaan Cobb-Douglas dilanjutkan dengan uji-F sedangkan untuk menguji hipotesisnya digunakan uji-t dan analisis regresi berganda dengan variabel dummy. Untuk menjawab tujuan kedua digunakan rumus efisiensi. Untuk menjawab tujuan ketiga digunakan rumus pendapatan dan untuk menjawab hipotesisnya digunakan uji-t student, sedangkan tujuan keempat digunakan rumus potensi produksi yang dilanjutkan dengan uji-t satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi produksi bokar adalah adalah jumlah pohon yang disadap sebesar 0,418 yang berarti bahwa penambahan jumlah pohon yang disadap sebesar ! % akan meningkatkan produksi bokar sebesar 0,418 %. Mengenai efisiensi penggunan faktor-faktor produksi, penggunaan pupuk relatif telah efisien sedangkan penggunan herbisida dan tenaga kerja tidak efisien. Tingkat pendapatan yeng diterima petani berbeda dimana pendapatan petani Swadaya (Rp. 8.233.940,60) lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan petani PPKR (Rp. 9.087.366,01). Sedangkan mengenai potensi peningkatan produksi bokar untuk petani PPKR sebesar 6,82 % dan petani Swadaya sebesar 6,33 %. Dalam mengembangkan potensi peningkatan produksi bokar, petani menghadapi masalah dalam hal modal dan kebiasaan usahatani yang masih tradisional. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengusahakan pengadaan modal dan bantuan penyuluhan tentang cara usahatani karet yang baik sedangkan petani sendiri berusaha mendapat bantuan dari KUD. 
Institution Info

Universitas Sriwijaya