DETAIL DOCUMENT
FABRIKASI KOMPOSIT ALUMINIUM/FIBER GLASS BERPORI DENGAN 10, 20 DAN 30 wt% SPACE HOLDER
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
HANRI RAMDANI (STUDENT ID : 03051481619002)
Gunawan Gunawan (LECTURER ID : 0007057702)
Subject
TJ1180.M27 Machining-Composite materials 
Datestamp
2019-10-24 08:39:37 
Abstract :
AMC (Aluminium Matrix Composites) adalah jenis material komposit logam dengan aluminium sebagai matrik, Fiber Glass sebagai reinforced atau penguat dan kacang hijau sebagai space holder. Logam berpori atau material selular merupakan suatu material yang memiliki banyak struktur sel dan pori di dalamnya. Material ini memiliki keunggulan seperti konduktifitas termal dan kapasitas menyerap energy, logam berpori dapat digunakan sebagai aplikasi struktur termasuk gedung dan struktur mobil yang sering terkena beban impak. Metode yang digunakan dalam pembuatan komposit ini adalah metalurgi serbuk, menggunakan kacang hijau sebagai space holder dengan komposisi 10, 20 dan 30 wt% yang di mixing menggunakan ball milling dengan putaran 250 rpm selama 2 jam, spesimen di furnace pada suhu 500°C, heating rate 5°C/min dan holding time 2 jam. Pengujian ini meliputi pengujian Densitas, Kuat Tekan, XRF (X-Ray Fluorosence), TGA (Thermogravic Analysis), XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM (Scanning Electron Microscopy). Hasil dari pengujian XRF (X-Ray Fluorosence) yang menggunakan alat uji Niton XL2 Analyzer pada serbuk aluminium didapatkan tingkat kemurnian aluminium sebesar 97,5%, dan terdapat campuran komposisi bahan lain seperti Fe, Zn, Cr, Cu dan lain-lain, aluminium yang digunakan terindentifikasi dalam jenis Al 4006, kemudian dari analisa struktur Kristal XRD (X-Ray Diffraction) yang menggunakan alat Rigaku Mini Flax 600 didapatkan fase-fase senyawa yang terbentuk selama proses pembuatan specimen adalah Aluminium dan selenium, kemudian pada pengujian TGA (Thermogravic Analysis) yang menunakan alat uji Instrumen TGA Q500 dan aplikasi TA Universal Analysis V4.5A diketahui pada suhu 500ºC abu hasil pengujian tersisa sebanyak 3,16 % atau 1,72 mg maka pada temperatur 500ºC kacang hijau akan tersisa didalam spesimen aluminium berpori meskipun dalam persentase yang sedikit, Kemudian dari pengujian densitas dan kuat tekan dari penelitian ini didapatkan spesimen A1 memiliki porositas 17,48% dan kuat tekan 33,16 Mpa, Spesimen B1 porositas sebesar 24,44% dan kuat tekan 11,65 Mpa, Spesimen C1 porositas 31,75% dan kuat tekan 5,79 Mpa, Maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak persentase space holder maka semakin besar nilai porositas yang didapatkan dan semakin sedikit persentase sapace holder maka semakin besar nilai kuat tekan yang didapatkan, kemudian pada pengamatan mikrostruktur SEM (Scanning Electron Microscopy) dengan menggunakan alat uji Tescan Vega 3 dengan pembesaran 1220x pada spesimen A1 menunjukan bahwa ukuran pori yang terbentuk antara 6,34 ?m hingga 15,94 ?m dan pembesaran 1060x pada spesimen C1 menunjukan bahwa ukuran pori yang terbentuk antara 6,90 ?m hingga 25,30 ?m 
Institution Info

Universitas Sriwijaya