DETAIL DOCUMENT
OBSERVASI PENGARUH AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON NON CURING DENGAN W/C 0.6 DAN 0.65
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
SETIAMA, FOURIADY
Astira, Imron Fikri
Tanzil, Gunawan
Subject
TH1000-1725 Systems of building construction Including fireproof construction, concrete construction 
Datestamp
2023-05-04 04:21:59 
Abstract :
Beton merupakan suatu material yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir, koral atau agregat lainnya, dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam catakan sesuai dengan bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Beton mempunyai keistimewaan khusus dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, diantaranya: memiliki kekuatan yang tinggi untuk menahan gaya tekan, dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, dapat digunakan untuk konstruksi ringan maupun berat, perawatannya murah, serta tahan terhadap serangan api. Mutu beton sangat dipengaruhi oleh mutu dan komposisi campuran, perawatan, kadar air, bahan tambah, dan bahan pengganti yang ada dengan komposisi tertentu. Akhir-akhir ini jumlah kerusakan beton akibat pengaruh kimia semakin meningkat. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini berkaitan dengan bangunan struktur-struktur lepas pantai di kota-kata ditepi pantai (laut). Salah satu kerusakan beton akibat pengaruh kimia yang sangat bebahaya adalah adanya lingkungan yang bersifat korosif baik dari segi cuaca maupun lingkungan seperti lingkungan laut, karena terkonsentrasi yang kritis dari Chlorida didalam beton dapat menyebabkan korosi tulangan didalam beton akibat korosi kimia dari garam-garam Chlorida terutama struktur yang terkonsentrasi oleh air laut. Proses masuknya garam-garam Chlorida didalam beton sangat bergantung dari kepadatan absorbsi beton tersebut dan hal-hal ini tergantung dari factor air semen yang digunakan, semakin kecil factor air semen yang digunakan semakin kecil pula penyerapan beton. Pada penelitian ini bertujuan untyk menghetahui berapa besar pengaruh air laut terhadap kuat tekan beton Non Curing kuat tekannya dibandingkan dengan beton yang dianginkan selama tiga hari lalu direndam dengan NaCl dengan w/c 0.60 dan 0.65. Metode penelitian berdasarkan ACI 211. mengenai bahan pengujian agregat halus berupa pasir berasal dari daerah Tanjung Raja OKI, sedangkan batu pecah 'A berasal dari PT. Bukit Kendi Kab. Muara Enim dan Semen Baturaja Portland tipe I Berdasarkan hasil kuat tekan dapat diketahui bahwa beton dengan w/c 0.60 Non Curing kuat tekannya lebih tinggi dibandingkan dengan beton w/c 0.60 yang dianginkan selama tiga hari lalu direndam dengan . larutan NaCl. Untuk kuat tekan beton Non Curing pada umur 7 hari = 19.722 N/mm2, untuk umur 14 hari = 23.307 N/mm2, sedangkan umur 21 hari mencapai 26.516 N/mm2 dan untuk umur 28 hari itu mencapai 27.564 N/ram2, sedangkan kuat tekan pada beton yang direndam dengan NaCl pada umur 7 hari =17.551 N/mm2, pada umur 14 hari mencapai 20.193 N/mm2, pada umur 21 hari mencapai 22.458 N/mm2, dan pada umur 28 hari mencapai 23.496 N/mm2. Pada beton w/c 0.65 yang direndam dengan larutan NaCl itu mengalami penurunan terbukti dengan pengujian kuat tekan beton Non Curing dengan w/c 0.65 pada umur 7 hari itu mencapai 18.023 N/mm2, pada umur 14 hari 19.722 N/mm2, sedangkan pada umur 21 hari mencapai 21.043 N/mm2 dan umur 28 hari 23.119 N/ram2 dan pada beton NaCl Non Curing pada umur 7 hari mencapai 16.513 N/mm2, pada oraur 14 hari mencapai 17.646 N/mm2 sedangkan pada umur 21 hari 19.155 N/mm2 dan pada umur 28 hari mencapai 20.005 N/mm2. Hasil pengujian penetrasi NaCl terhadap beton dengan menggunakan larutan kimia tambahan berupa larutan AgN03. Setelah disemprotkan dengan larutan AgN03 ternyata permukaan tersebut terkontaminasi oleh ion Chlorida sehingga berwarna merah bata berarti keseluruhan beton tersebut tidak aman dalam pembangunan didaerah pantai atau sekitar air laut 
Institution Info

Universitas Sriwijaya