Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
AMINULLAH, K.M.
Saggaf, Anis
Subject
TH1000-1725 Systems of building construction Including fireproof construction, concrete construction
Datestamp
2023-05-04 08:06:38
Abstract :
Dalam dunia konstruksi saat ini, para insinyur dihadapkan pada semakin
banyaknya tantangan untuk menciptakan struktur yang semakin kuat. Ini dipengaruhi
dengan semakin banyaknya bangunan-bangunan konstruksi yang diperlukan baik itu
untuk industri ataupun untuk infrastruktur, dan juga disebabkan karena lingkungan yang
semakin agresif sehingga kebutuhan akan keamanan dan struktur yang cepat, praktis,
murah dan ringan semakin tak terhindarkan.
Beton merupakan salah satu bagian konstruksi yang sering dipakai dalam bidang
konstruksi. Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan
membentuk massa padat. Campuran bahan-bahan yang membentuk beton harus
ditetapkan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikeijakan
(workability), memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kekuatan beton yang
lebih optimal adalah dengan cara mengganti atau menambahkan sebagian bahan yang
dipakai pada campuran beton. Dalam hal ini penulis akan meneliti agregat halus yang
diganti sebagian dengan pasir besi untuk mendapatkan kepadatan beton yang kuat
tekannya yang lebih optimal dengan nilai K-400. Selain mengganti agregat halus dengan
pasir besi, penulis juga akan meninjau kekuatan beton pada suhu tinggi sehingga beton
tersebut dapat memenuhi kebutuhan kekuatan yang diinginkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk komposisi campuran beton normal
dan beton dengan penambahan pasir besi, kekuatan tekan rata-ratanya meningkat sesuai
dengan bertambahnya umur (hari). Kuat tekan optimum beton dengan bahan pengganti
10% pasir besi pada agregat halus dengan suhu ruang 25°C mencapai 440 kg/cm? atau
12,5% lebih tinggi dari beton normal yang hanya mencapai 391,1111 kg/cm2. Beton
yang menggunakan bahan pengganti 10% pasir besi setelah pemanasan tetap
mempunyai kuat tekan yang lebih besar dari beton normal yang sudah dipanaskan.
Beton yang telah mengalami pemanasan kemudian diuji kuat tekannya akan mengalami
retakan yang tidak teratur (berantakan) dibandingkan beton tanpa pemanasan. Penurunan
kuat tekan beton baik yang normal maupun beton dengan bahan pengganti 10% pasir
besi pada agregat halus akibat perr\pnasan mempunyai trend penurunan yang hampir
sama. Penurunan kuat tekan beton yang paling besar terjadi pada sample beton dengan
bahan pengganti 10% pasir besi yang mengalami pemanasan pada suhu 500°,
penurunan tersebut sebesar 32,9966%. Hal ini mungkin disebabkan menurunnya daya
ikat antara pasir besi dengan mortal.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa beton dengan bahan pengganti pasir
besi setelah mengalami pemanasan pada suhu 400°C dan 500°C masih menghasilkan
kuat tekan diatas standar tegangan yang berlaku serta masih layak untuk digunakan.