ANALISA STARTING MOTOR INDUKSI 3 FASA MOTOR FC-PM-21 A DAN MOTOR COOLING TOWER 2210 JCM/JDM DI PT. PERTAMINA REFINERY UNIT III PLAJU-SUNGAI GERONG PALEMBANG
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Sriwijaya
Author
NANDA JULIANA (STUDENT ID : 03041181419011)
Sariman Sariman (LECTURER ID : 0007075802)
Sariman Sariman (LECTURER ID : 0007075802)
Subject
TK2000-2891 Dynamoelectric machinery and auxiliaries Including generators, motors, transformers
Datestamp
2019-10-02 03:58:21
Abstract :
Motor listrik adalah motor yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang sangat dibutuhkan di dunia industri yang mencakup motor induksi. Ini karena motor induksi memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan motor listrik lainnya. Keuntungannya adalah harga yang relatif murah dengan konstruksi yang sederhana dan kuat. Namun, masalah dengan motor induksi adalah di awal, di mana motor induksi menarik arus start yang cukup besar. Dalam hal ini lonjakan arus terjadi bahwa bias mencapai 4 hingga 7 kali arus beban penuh. Dalam hal ini, ada metode starting yang dapat mengurangi atau menurunkan lonjakan arus. Dalam penelitian tugas akhir ini dengan memilih PT. Pertamina Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong Palembang sebagai objek penelitian. Dengan sampel data motor induksi 3 fasa Motor FC-PM-21 A dan Motor Cooling Tower 2210 JCM / JDM SS-2001. Metode starting dalam hal ini adalah metode starting wye delta. Pada FC-AM-21 A kapasitas motor 120 KW, kapasitas tegangan 6,6 KV dengan rangkaian arus dimulai dalam kondisi tanpa beban sebesar 86,01 A, sementara dalam kondisi beban penuh menghasilkan arus sebesar 85,76. Pada Menara Pendingin Motor 2210 JCM / JDM SS-2001 dengan kapasitas daya 1250 KW, kapasitas tegangan 6,6 KV menghasilkan arus awal dalam keadaan tanpa beban 596,32 A dan arus mulai dalam kondisi beban penuh 574,73 A.
Motor listrik adalah motor yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang sangat dibutuhkan di dunia industri yang mencakup motor induksi. Ini karena motor induksi memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan motor listrik lainnya. Keuntungannya adalah harga yang relatif murah dengan konstruksi yang sederhana dan kuat. Namun, masalah dengan motor induksi adalah di awal, di mana motor induksi menarik arus start yang cukup besar. Dalam hal ini lonjakan arus terjadi bahwa bias mencapai 4 hingga 7 kali arus beban penuh. Dalam hal ini, ada metode starting yang dapat mengurangi atau menurunkan lonjakan arus. Dalam penelitian tugas akhir ini dengan memilih PT. Pertamina Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong Palembang sebagai objek penelitian. Dengan sampel data motor induksi 3 fasa Motor FC-PM-21 A dan Motor Cooling Tower 2210 JCM / JDM SS-2001. Metode starting dalam hal ini adalah metode starting wye delta. Pada FC-AM-21 A kapasitas motor 120 KW, kapasitas tegangan 6,6 KV dengan rangkaian arus dimulai dalam kondisi tanpa beban sebesar 86,01 A, sementara dalam kondisi beban penuh menghasilkan arus sebesar 85,76. Pada Menara Pendingin Motor 2210 JCM / JDM SS-2001 dengan kapasitas daya 1250 KW, kapasitas tegangan 6,6 KV menghasilkan arus awal dalam keadaan tanpa beban 596,32 A dan arus mulai dalam kondisi beban penuh 574,73 A.
File :
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_01_front_ref.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_02.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_03.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_04.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_05.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_06.ref.pdf
RAMA_20201_03041181419011_0007075802_07_lamp.pdf
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
