TINJAUAN HUKUM TENTANG UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI POLRES REMBANG
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Author
FIRMANSYAH, MUKHTASAR ZIDDAN HELMI
Subject
K Law (General)
Datestamp
2024-05-07 06:30:28
Abstract :
Kejahatan pencurian merupakan tindak pidana yang bertujuan merampas harta benda, dan sering kali terjadi dalam lingkungan masyarakat. Pencurian kendaraan bermotor dengan modus pemberatan, dikenal sebagai curat, merujuk pada pelaku kejahatan yang melakukan tindakan melalui merusak, membongkar, dan memenuhi persyaratan yang diatur dalam Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Bagaimana upaya penanggulangan pihak kepolisian terhadap Tindak Pidana pencurian kendaraan bermotor roda dua di Polres Rembang? Penelitian ini mengadopsi dua pendekatan, yaitu Pendekatan Yuridis Normatif dan Pendekatan Yuridis Empiris dengan penekanan lebih pada Pendekatan Yuridis Empiris. Pendekatan Yuridis Normatif digunakan untuk mengkaji aspek-aspek hukum, perundang-undangan, dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian. Pendekatan ini dioperasikan melalui analisis literatur dan dokumen yang relevan. Hasil dari penelitian dan pembahasan ini mengungkapkan: (1) Efektivitas penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor roda dua di Kabupaten Rembang dinilai kurang efektif. Pada tahun 2021, tercatat 12 kasus dengan hanya 8 kasus yang diselesaikan. Pada tahun 2022 terdapat 14 kasus dengan penyelesaian 9 kasus. Dalam hal ini, penanganan tindak pidana oleh kepolisian tidak mencapai tingkat efektivitas yang diharapkan karena tingkat penyelesaian tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. (2) Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Kabupaten Rembang adalah pelaku tindak pidana yang berkelompok dan terorganisir. Namun, faktor yang menghambat penegakan hukum adalah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jajaran penegak hukum yang berdampak pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka.
Kejahatan pencurian merupakan tindak pidana yang bertujuan merampas harta benda, dan sering kali terjadi dalam lingkungan masyarakat. Pencurian kendaraan bermotor dengan modus pemberatan, dikenal sebagai curat, merujuk pada pelaku kejahatan yang melakukan tindakan melalui merusak, membongkar, dan memenuhi persyaratan yang diatur dalam Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Bagaimana upaya penanggulangan pihak kepolisian terhadap Tindak Pidana pencurian kendaraan bermotor roda dua di Polres Rembang? Penelitian ini mengadopsi dua pendekatan, yaitu Pendekatan Yuridis Normatif dan Pendekatan Yuridis Empiris dengan penekanan lebih pada Pendekatan Yuridis Empiris. Pendekatan Yuridis Normatif digunakan untuk mengkaji aspek-aspek hukum, perundang-undangan, dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian. Pendekatan ini dioperasikan melalui analisis literatur dan dokumen yang relevan. Hasil dari penelitian dan pembahasan ini mengungkapkan: (1) Efektivitas penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor roda dua di Kabupaten Rembang dinilai kurang efektif. Pada tahun 2021, tercatat 12 kasus dengan hanya 8 kasus yang diselesaikan. Pada tahun 2022 terdapat 14 kasus dengan penyelesaian 9 kasus. Dalam hal ini, penanganan tindak pidana oleh kepolisian tidak mencapai tingkat efektivitas yang diharapkan karena tingkat penyelesaian tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. (2) Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Kabupaten Rembang adalah pelaku tindak pidana yang berkelompok dan terorganisir. Namun, faktor yang menghambat penegakan hukum adalah kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jajaran penegak hukum yang berdampak pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
