DETAIL DOCUMENT
STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT RANITIDINE DAN OMEPRAZOLE PADA PASIEN GASTRITIS DI PUSKESMAS TAMBAKREJO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Author
Ngesti Nur Arifin (STUDENT ID : 1120180088)
Ainu Zuhriyah (LECTURER ID : 0706047801)
Akhmad Al-Bari (LECTURER ID : 0723109005)
Subject
610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan 
Datestamp
2022-09-28 01:17:53 
Abstract :
Gastritis merupakan penyakit yang berhubungan dengan mukosa lambung sehingga terjadinya peradangan dan menyebabkan pembengkakan pada mukosa lambung sampai terlepasnya epitel pada gangguan saluran cerna. Proses ini akan merangsang timbulnya proses inflamasi dilambung. Penghambat reseptor H2 diberikan ketika antasida sudah tidak cukup untuk meredakan gejala gastritis, umumnya dokter akan memberikan obat jenis simetidin, ranitidin, atau famotidin. Untuk golongan PPI maka dapat diberikan obat golongan seperti omeprazole, lanzoprazole dan esomeprazol. Penggunaan terapi ranitidin dan omeprazole lebih efektif daripada jenis lainya, hal ini menunjukkan bahwa pemilihan obat didasarkan pada efek samping yang lebih rendah. Ditinjau dari efektivitas terapi, Ranitidine dan Omeprazole memiliki efektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan obat jenis lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan obat ranitidine daengan omeprazole. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling yang dilakukan di Puskesmas Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dengan responden sebanyak 50 sampel, 15 responden berjenis kelamin laki-laki dan 35 responden berjenis kelamin perempuan, dengan metode wawancara dan quesioner. Obat yang di gunakan untuk mengatasi gastritis yang pertama adalah ranitidine, Dari 25 responden dalam 10 pertanyaan dalam quesioner didapatkan responden mendapat nilai kurang (20%), mendapat nilai cukup (56%), responden yang mendapat nilai baik (24%). Dari 25 responden dengan resep obat omeprazole dari 10 pertanyaan dalam quesioner, responden mendapat nilai kurang (14%), responden yang mendapat nilai cukup (56%), dan responden yang mendapat nilai baik (40%). Sama halnya dengan pengunaan ranitidine, penggunaan omeprazole juga mendapat nilai cukup adalah yang terbanyak. tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan. Dari kedua obat tersebut sama-sama efektif ketika tepat penggunaanya. 
Institution Info

Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri