Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Author
MIFTAHUL JANAH (STUDENT ID : 2520180013)
ALIF YUANITA KARTINI (LECTURER ID : 0721048606)
NITA CAHYANI (LECTURER ID : 0704038906)
Subject
310 Koleksi statistik umum
Datestamp
2022-10-24 03:50:36
Abstract :
Gizi buruk merupakan permasalahan kekurangan gizi kronis yang mana penyebabnya dari kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama dengan makanan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Gizi buruk dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan mulai nampak pada usia dua tahun dan jika tidak diimbangi dengan tumbuh kejar akan mengakibatkan menurunnya pertumbuhan, masalah gizi buruk yaitu masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan meningkatnya hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental, risiko kesakitan dan kematian. Gizi buruk dibentuk oleh berkurangnya pertumbuhan dan tumbuh kejar yang tidak mencukupi yang mana ketidakmampuan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah Mendapatkan statistik deskriptif untuk kasus balita gizi buruk beserta variabel prediktornya di kabupaten Bojonegoro tahun 2020. Dan Variabel apa saja yang dianggap signifikan mempengaruhi terjadinya kasus gizi buruk di kabupaten Bojonegoro menggunakan metode analisis regresi berganda. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Bojonegoro yang dipublikasikan di website satu data bojonegoro. Unit pengamatan dalam penelitian adalah 28 kecamatan di kabupaten Bojonegoro yaitu kecamatan balen, baureno, bubulan, bojonegoro, kalitidu, gondang, dander, kanor, kapas, kasiman, kedewan, kedungadem, kapohbaru, malo, margomulyo, ngambon, ngasem, ngraho, padangan, purwosari, temayang, trucuk, tambakrejo, gayam, sumberrejo, sukosewu, sugihwaras dan sekar (Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro 2019). Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa nilai koefisien determinasi untuk model kejadian balita yang mengalami gizi buruk di kabupaten Bojonegoro sebesar 0,743 artinya kejadian balita yang mengalami gizi buruk di kabupaten Bojonegoro dipengaruhi oleh Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Bayi Mendapat Asi Eksklusif, Balita Mendapat Kapsul Vitamin A, Balita Memiliki KMS atau Buku KIA, Balita Ditimbang Empat Kali atau Lebih dalam Enam Bulan Terakhir dan Balita Kurus Mendapatkan Makanan Tambahan sebesar 74,3% sisanya sebesar 25,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Kesimpulan yang di peroleh dari penelitian ini bahwa, Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian balita yang mengalami gizi buruk adalah balita ditimbang empat kali atau lebih dalam enam bulan terakhir (X5) dan balita kurus mendapatkan makanan tambahan paling rendah (X6). Disarankan untuk pemerintah kabupaten Bojonegoro terhadap penanganan balita gizi buruk yaitu lebih mengutamakan variabel yang signifikan mempengaruhi dan perlu melakukan upaya penyuluhan yang intensif untuk merubah pola perilaku masyarakat dalam menanggapi permasalahan balita stunting.