Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Author
LAELA LAELA (STUDENT ID : 201755010104230)
Saeful Anwar (LECTURER ID : 2115118902)
Siti Khoiriyah (LECTURER ID : 0000000000)
Subject
200 Agama
Datestamp
2022-10-26 04:01:41
Abstract :
Model pendidikan pesantren masih mempertahankan tradisi belajar kitab kuningnya metode pembelajaran yang di gunakan yakni sorogan, bandongan, dan weton Seiring berkembangnya zaman kemajuan teknologi informasi semakin cepat dan mengubah semua aspek kehidupan termasuk pesantren tantangan modernisasi membuat kyai dan guru dituntut untuk membuat inovasi dan kreatifitas yang terbaru dalam model pendidikan agar tetap eksis di masyarakat maka dari itu Pesantren perlu mengalami pergeseran penelitian ini bisa menjadi contohpesantren yang lain. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan transformasi model pendidikan pesantren berbasis kitab kuning ke digital platform di pondok pesantren Al-Ma?ruf Desa Kendal Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2022. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara untuk mengetahui transformasi model pendidikan pesantren berbasis kitab kuning ke digital platform di pondok pesantren Al- Ma?ruf, serta data tambahan berupa observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam peneltian ini menggunakan triangulasi data. Hasil Penelitian ini meneliti tentang transformasi model pendidikan pondok pesantren berbasis kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Ma?ruf yang dulunya kyai mengaji kitab kuning hanya di lakukan oleh para santri di lingkungan pondok pesantren seiring berkembangnya zaman mengaji kitab kuning bisa di lakukan oleh para alumni dan masyarakat umum melaui digital platform seperti melalui media youtobe, facebook, instagram. Faktor yang mempengaruhi transformasi tersebut adalah kepemimpinan kyai dan modernisasi yang ditandai dengan derasnya arus informasi dan dorongan santri dan alumni. Faktor penghambatnya adalah pandangan konservatif sebagian orang bahwa model pendidikan yani terapkan sudah yang terbaik dan tidak perlu di rubah lagi.