DETAIL DOCUMENT
Pemanfaatan Daun Jati dan Sekam Padi Untuk Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Author
Shohibul Wafa Arifin (STUDENT ID : 2220180049)
Agus Sulistiawan (LECTURER ID : 0724099102)
Aprillia Dwi Ardianti (LECTURER ID : 0726048902)
Subject
600 Teknologi 
Datestamp
2022-11-09 19:32:14 
Abstract :
Kementrian ESDM mencatat cadangan batu bara Indonesia per 19 Januari 2022 sebanyak 31,7 miliar ton. Salah satu sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan adalah biomassa. Biomassa merupakan sumber energi yang berasal dari mahluk hidup, termasuk tanaman, hewan dan mikroba. Kelebihan sumber energi biomassa adalah terbarukan sehingga dapat menyediakan energi yang berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara pertanian yang mempunyai nilai sumber daya alam tinggi yang sangat berpotensi untuk di buat biomassa dan perlu adanya penelitian mengenai biomassa sebagai bahan bakar alternatif, yaitu dengan cara menjadikan biomassa tersebut menjadi biobriket. Biobriket merupakan bahan bakar briket yang terbuat dari arang biomassa hasil pertanian (bagian tumbuhan), baik berupa bagian yang memang sengaja dijadikan bahan baku briket maupun sisa atau limbah proses produksi/pengolahan agroindustri. Biobriket merupakan jawaban dari permasalahan di atas untuk dijadikan bahan bakar alternatif dan memperpanjang cadangan batu bara yang semakin lama akan semakin habis. Pada pembuatan biobriket memerlukan campuran biomassa, Biomassa yang telah di kembangkan saat ini sebagai campuran dalam pembuatan biobriket seperti ampas tebu, jerami, sabut kelapa, tempurung kelapa, limbah bambu, dan ampas aren. Sedangkan penelitian ini menggunakan campuran bahan dari daun jati dan sekam padi degan perekat tepung kulit singkong. Hasil perbandingan ideal antara campuran bahan sekam padi dan daun jati adalah Pada sampel nomor 4 dengan komposisi 30% sekam padi dan 70% daun jati memperoleh kadar air = 3,60% kadar abu = 12%, nilai kalor = 4917,384 kal/g, kuat tekan = 13,47 kg/cm2, Kerapatan = 0,824 g/cm³. Campuran ini memenuhi beberapa standart mutu briket batu bara, namun di hasil kadar abu terlalu tinggi sangat berpengaruh kurang baik terhadap nilai kalor yang dihasilkan dalam biobriket. Semakin tinggi kadar abu yang ada dalam biobriket maka semakin rendah kualitas dari biobriket karena kandungan abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor. 
Institution Info

Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri