Formulasi dan Uji Aktivitas Lilin Aromaterapi Dari Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Sebagai Insect Repellent
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri
Author
Salsabila, Aina
Subject
610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Datestamp
2023-09-08 23:17:33
Abstract :
Serai dapur (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai Insect repellent yang mempunyai kandungan aktif berupa sitronela, sitronelol, dan geraniol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah lilin aromaterapi dapat berperan sebagai insect repellent dan untuk mengetahui formulasi terbaik. Sebelum digunakan sebagai bahan aktif, minyak atsiri dilakukan uji analisis GC-MS (gas chromatography mass spectrometry). Tujuan dari analisis GC-MS untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri, Hasil dari uji analisis GCMS diperoleh 25 senyawa yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan Insect repellent. Salah satu sediaan farmasi yang dapat diolah dan digunakan sebagai Insect repellent adalah lilin aromaterapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental laboratory. Minyak atsiri yang digunakan sebagai zat tambahan dengan konsentrasi F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%). Uji yang dilakukan pada sediaan yakni uji organleptis, uji waktu bakar dan uji evektifitas lilin aromaterapi sebagai inset repellent. Hasil penelitian menunjukan minyak atsiri serai dapur dapat diformulasikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan lilin, serta minyak atsiri serai dapur (cymbopogon citratus) dapat diformulasikan sebagai lilin aromaterapi Insect repellent, dan sediaan lilin aromaterapi (cymbopogon citratus) efektif sebagai insect repellent pada formulasi F3 dengan konsentrasi 15%.
Serai dapur (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai Insect repellent yang mempunyai kandungan aktif berupa sitronela, sitronelol, dan geraniol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah lilin aromaterapi dapat berperan sebagai insect repellent dan untuk mengetahui formulasi terbaik. Sebelum digunakan sebagai bahan aktif, minyak atsiri dilakukan uji analisis GC-MS (gas chromatography mass spectrometry). Tujuan dari analisis GC-MS untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri, Hasil dari uji analisis GCMS diperoleh 25 senyawa yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan Insect repellent. Salah satu sediaan farmasi yang dapat diolah dan digunakan sebagai Insect repellent adalah lilin aromaterapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental laboratory. Minyak atsiri yang digunakan sebagai zat tambahan dengan konsentrasi F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%). Uji yang dilakukan pada sediaan yakni uji organleptis, uji waktu bakar dan uji evektifitas lilin aromaterapi sebagai inset repellent. Hasil penelitian menunjukan minyak atsiri serai dapur dapat diformulasikan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan lilin, serta minyak atsiri serai dapur (cymbopogon citratus) dapat diformulasikan sebagai lilin aromaterapi Insect repellent, dan sediaan lilin aromaterapi (cymbopogon citratus) efektif sebagai insect repellent pada formulasi F3 dengan konsentrasi 15%.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
