Abstract :
Terdiagnosa kanker tiroid menjadi pengalaman traumatik bagi sebagian
orang. Ketakutan yang sering muncul seperti kehilangan suara, bekas luka setelah
operasi, dan hal lain yang berhubungan dengan rangkaian pengobatannya. Pasien
kanker tiroid yang tidak dapat menerima diri karena dampak yang mereka alami
mengakibatkan kualitas hidupnya rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis
hubungan penerimaan diri dan kualitas hidup pasien kanker tiroid pasca
tiroidektomi di Komunitas Pita Tosca Jawa Timur.
Desain penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan crosssectional.
Populasi yaitu semua pasien kanker tiroid sebesar 59 orang. Sampel 52
responden diambil dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner Berger?s Self-Acceptance Scale dan THYCA QoL
(Thyroid Cancer Quality of Life). Data dianalisis dengan Rank Spearman.
Hasil penelitian sebagian besar responden (61,5%) penerimaan dirinya
kurang, setengah dari responden (50%) kualitas hidupnya rendah. Hasil uji Rank
Spearman didapatkan p=0,001 artinya ada hubungan antara penerimaan diri
dengan kualitas hidup pasien kanker tiroid pasca tiroidektomi, dengan kekuatan
hubungan r=0,685 artinya keduanya berhubungan kuat.
Kesimpulan penelitian ini yakni aspek penerimaan diri memiliki pengaruh
terhadap aspek kualitas hidup. Diharapkan hasil penelitian dapat membantu pasien
kanker tiroid dalam meningkatkan penerimaan diri serta kualitas hidupnya melalui
konseling berkala dengan tenaga profesional.