Abstract :
Kontrasepsi yang banyak digunakan ole Pasangan Usia Subur (PUS)
adalah kontrasepsi 3 bulan. Alasan penggunaan kontraserpsi tersebut dikarenakan
daya penyuntikan lebih lama sehingga tidak merasakan sakit dan kontrol yang
terlalu sering. Pengguna kontrasepsi suntik banyak masyarakat yang
mempersepsikan dapat meningkatkan berat badan. Peningkatan berat badan
tersebut selain dari penggunaan kontrasepsi, didukung dengan aktifitas yang
rendah, dan kurangnya menjaga pola makan. Tujuan Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan lama penggunaan DMPA dengan berat badan
akseptor KB di desa Sendeng Dejeh Bangkalan Madura.
Desain penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi sebagian warga Sendeng Dejeh sebesar 80 orang, sampel
diambil secara simple random sampling sebesar 67 responden. Variabel
independen adalah pemakaian suntik KB DMPA, variabel dependen adalah
perubahan berat badan. Pengumpulan data menggunakan timbangan berat badan.
Data dianalisis dengan uji chi-square ? = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (67,1%) warga
menggunakan penyuntikan DMPA memiliki ?4x penyuntikan, hampir seluruhnya
(77,7%) warga memiliki perubahan berat badan. Hasil uji chi-square ? = 0,001
artinya ada hubungan lama penggunaan DMPA dengan perubahan berat
badanakseptor KB.
Disimpulkan bahwa lama penggunaan DMPA dengan perubahan berat
badan. Saran bagi warga diharapkan membaca dan mencari informasi baik dan
buruk lama penggunaan DMPA dengan perubahan berat badan serta menerapkan
pola makan yang sehat serta rutin berolahraga.