Abstract :
Berbagai faktor menyebabkan gangguan pola tidur (insomnia), diantaranya
perilaku merokok. Zat nikotin yang ada di dalam rokok akan menyebabkan hormon
adrenalin meningkat sehingga akan membuat seseorang terganggu terhadap
tidurnya. Seorang perokok akan sulit untuk memulai tidurnya dan sering terbangun
setelah tidurnya karena perasaan ingin merokok. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan perilaku merokok dengan gangguan pola tidur (insomnia)
pada remaja.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik
korelasional dengan menggunakan desain cross sectional . Populasi penelitian
yaitu sebagian remaja di RT.06 Tambak Medokan Ayu Surabaya sebanyak 75
remaja. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Probability Sampling yaitu dengan teknik random sampling dengan sampel
sebanyak 64 remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner
GNSBQ (Glover Nilson Smoking Behavioral Qustionaire) dan PSQI (Pittsburg
Sleep Quality Index). Analisa data menggunakan uji korelasi Rank Spearman
dengan bantuan SPSS.
Hasil penelitian didapatkan dari 64 responden hampir seluruhnya 50 (78,1%)
responden memiliki perilaku merokok buruk. Hampir seluruhnya 53 (82,2%)
respoden mengalami gangguan pola tidur (insomnia). Hasil analisis Rank Spearman
diperoleh nilai ? = 0,000 dimana Ho ditolak apabila ? < ? (0,05) yang berarti ada
hubungan perilaku merokok dengan gangguan pola tidur (insomnia).
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan remaja laki laki mengurangi
perilaku merokok mereka dan memperhatikan kebutuhan tidurnya agar pola tidur
yang dirasakan menjadi baik dan tidak terjadi gangguan pola tidur (insomnia).