Abstract :
Beningna prostat hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat
non kanker dapat di sembuhkan melalui operasi BPH. Untuk mengurangi nyeri
pasca operasi dapat dikurangi melalui salah satu teknik non farmakologi yaitu
dengan Latihan Slow deep Breathing (nafas dalam). Tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri
pasca operasi BPH di ruang Shofa-Marwah.
Penelitian ini menggunakan quasy experiment. Populasi pada penelitian ini
berjumlah 32 responden pasien post operasi BPH yang dirawat di ruang ShofaMarwah
dengan
teknik
simple
random
sampling.
Variabel
penelitian
independen
adalah
terapi teknik relaksasi slow deep breating Variabel dependen adalah
penurunan intensitas nyeri pasca operasi BPH. Instrumen yang digunakan lembar
observasi dan skala ukur nyeri NRS (Numeric Rating Scale) Analisa data yang
digunakan yaitu uji Wilcoxon dan mann whitney test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji Wilcoxon diperoleh p
value sebesar 0.00 < 0.05, yang berarti Ho ditolak, sehingga ada pengaruh
pemberian Teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pasien pasca
operasi BPH. Hasil uji Mann ? Whiteney Test U post test diperoleh nilai p sebesar
0.000 (p>0.05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan
intervensi ada pengaruh terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi BPH
di ruang Shofa-Marwah.
Pasien pasca operasi terdBeningna prostat hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat
non kanker dapat di sembuhkan melalui operasi BPH. Untuk mengurangi nyeri
pasca operasi dapat dikurangi melalui salah satu teknik non farmakologi yaitu
dengan Latihan Slow deep Breathing (nafas dalam). Tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri
pasca operasi BPH di ruang Shofa-Marwah.
Penelitian ini menggunakan quasy experiment. Populasi pada penelitian ini
berjumlah 32 responden pasien post operasi BPH yang dirawat di ruang ShofaMarwah
dengan
teknik
simple
random
sampling.
Variabel
penelitian
independen
adalah
terapi teknik relaksasi slow deep breating Variabel dependen adalah
penurunan intensitas nyeri pasca operasi BPH. Instrumen yang digunakan lembar
observasi dan skala ukur nyeri NRS (Numeric Rating Scale) Analisa data yang
digunakan yaitu uji Wilcoxon dan mann whitney test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji Wilcoxon diperoleh p
value sebesar 0.00 < 0.05, yang berarti Ho ditolak, sehingga ada pengaruh
pemberian Teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pasien pasca
operasi BPH. Hasil uji Mann ? Whiteney Test U post test diperoleh nilai p sebesar
0.000 (p>0.05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan
intervensi ada pengaruh terhadap intensitas nyeri pada pasien pasca operasi BPH
di ruang Shofa-Marwah.
Pasien pasca operasi terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri
sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Terjadi penurunan
intensitas nyeri setelah diberikan intervensi teknik nafas dalam. Oleh karena itu
pasien post operasi BPH dapat dilakukan pelayanan relaksasi slow deep breathing
untuk mengurangi intensitas nyeri pasien pasca operasi BPH.
apat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri
sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Terjadi penurunan
intensitas nyeri setelah diberikan intervensi teknik nafas dalam. Oleh karena itu
pasien post operasi BPH dapat dilakukan pelayanan relaksasi slow deep breathing
untuk mengurangi intensitas nyeri pasien pasca operasi BPH.