Abstract :
Kemoterapi memiliki efek samping yang umum terlihat adalah terjadinya kebotakan,
kulit cenderung menghitam, mual, muntah, penurunan nafsu makan, perubahan pola tidur,
perubahan indra perasa, terjadinya kebas dan kesemutan, nyeri seluruh tubuh, semua ini
dapat mempengaruhi kehidupan pasien kanker payudara dan merasa tidak mampu untuk
beradaptasi. Tujuan penelitian adalah menganalisa hubungan resiliensi dengan kualitas
hidup pasien kanker payudara di Ruang Kemoterapi RS Onkologi Surabaya.
Desain penelitian adalah korelasional dengan pendekatan Cross Sectional . Populasi
dalam penelitian adalah pasien yang menjalankan kemoterapi di RS Onkologi Surabaya
sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan data menggunakan Simple Random
Sampling. Variabel independent penelitian adalah resiliensi dan variable dependent adalah
kualitas hidup. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner The Connor-Davidson
Resilience Scale (CD RISC) dan kuisioner European Organization for the Research and
Threatment of Cancer Quality of Life Quistionnaire C30 (EORTC QLQ-C30), analisis data
menggunakan uji statistik rank-spearman dengan nilai signifikan p < ?= 0,05.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 30 responden. Sebagian besar memiliki
resiliensi cukup sebanyak 63%, dan sebagian besar sebanyak 80.0% memiliki kualitas
hidup cukup. Berdasarkan hasil analisis diperoleh tingkat signifikan (?) = 0,013<0,05 dan
koefisien korelasi (r) = 0,449 maka terdapat hubungan yang signifikan resiliensi dengan
kualitas hidup di Ruang Kemoterapi Rumah Sakit Onkologi Surabaya.
Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara di Ruang Kemoterapi RS Onkologi Surabaya. Oleh karena itu diharapkan
petugas kesehatan dapat melakukan Health Education tentang pentingnya beradaptasi
dalam menjalankan kemoterapi agar kualitas hidup pasien baik.