Abstract :
Zat Aditif atau (BTP) Bahan Tambahan Pangan merupakan zat tambahan
secara alami yang bukan merupakan bahan baku utama dari pangan itu sendiri dan
terlibat dalam proses produksi, pengemasan, dan penyimpanan. Berdasarkan
permenkes RI No.033 tahun 2012, tentang bahan tambahan makanan yang
dilarang digunakan dalam makanan, tetapi pada kenyataannya masih banyak
penyalahgunaan dari zat tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh suhu dan lama pemanasan terhadap kadar boraks pada ikan kembung
(Restrellinger Brachysoma) di wilayah Probolinggo. Identifikasi adanya boraks
dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan test kit boraks, sedangkan
penetapan kadar boraks dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Analisis kualitatif borak pada sampel ikan kembung
didapatkan hasil bahwa dari 24 sampel ikan kembung diperoleh 4 positif
mengandung boraks. Hasil kadar boraks pada ikan kembung dengan metode
kuantitatif masing-masing sampel S1, S2, S3 dan S4 diperoleh kadar boraks 210,2
ul/ml, 263 ul/ml, 243,9 ul/ml dan 218,4 ul/ml. Menurut analisis data penelitian ini
terdapat perbedaan yang signifikan dikarenakan nilai p-value < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan penelitian ini ada pengaruh suhu dan lama pemanasan terhadap
kadar kadar boraks pada ikan kembung atau H1 diterima dan H0 ditolak.