Abstract :
Kulit pisang merupakan kulit dari buah pisang, nutrisi yang
terkandung dalam kulit pisang tergantung pada tingkat kematangan dan
jenis pisangnya. Kulit pisang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai pakan hewan ternak. Tingginya kandungan karbohidrat, protein
dan lemak dalam kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai media
alternatif untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Tujuan penelitian
ini untuk membandingkan kemampuan media Sabouroud Dextrose Agar
dan media alternatif kulit pisang cavendish (Musa paradisiaca L) dalam
mendukung pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Jenis penelitian yang
digunakan adalah eksperimental laboratoris dengan variabel bebas media
tepung kulit pisang (1 gr,2 gr,4 gr, dan 8 gr), sedangkan variabel terikat
diameter koloni dan morfologi koloni Aspergillus flavus. Parameter yang
diamati meliputi diameter koloni dan morfologi koloni Aspergillus flavus
yang ditumbuhkan pada media tepung kulit pisang dan gold standar
(Sabouroud Dextrose Agar). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
menyatakan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai media alternatif
untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Dapat disimpulkan bahwa
dari rata-rata diameter koloni media tepung kulit pisang yang optimum
mendekati gold standar (SDA) yaitu konsentrasi 1 gr sebesar 5,2 cm,
sedangkan pada media gold standar (SDA) sebesar 5,4 cm. Namun hasil
makroskopis morfologi koloni Aspergillus flavus yang optimal terdapat
pada konsentrasi 8 gr.