Abstract :
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk coccus. S.
aureus merupakan bakteri flora normal pada kulit manusia dan selaput lendir.
Infeksi terkait pelayanan kesehatan (selanjutnya disingkat HAI) adalah infeksi yang
terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan pengaturan medis lainnya
yang tidak menular pada saat masuk dan tidak dalam masa inkubasi. Penyakit
menular yang disebabkan oleh pekerjaan staf rumah sakit dan petugas kesehatan
yang terkait dengan proses pelayanan medis di institusi medis. Identifikasi S. aureus
dapat dideteksi dengan metode konvensional dan molekuler dengan Real-Time
Polymerase Chain Reaction atau Qualitative Polymerase Chain Reaction (qPCR).
Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui kesesuaian metode Konvensional dan
metode qPCR (amplifikasi gen murA) dalam deteksi S. aureus yang diisolasi dari
fasilitas kesehatan di ruang radiologi. Jenis penelitian ini adalah observasional
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak
19 yang diambil dari fasilitas kesehatan di ruang radiologi Laboratorium klinik X.
Metode konvensional dilakukan dengan tahap isolasi bakteri, pemurnian bakteri,
pewarnaan Gram dan uji biokimia sedangkan metode qPCR mulai dari tahapan
isolasi DNA, uji kualitatif dan kuantitatif DNA dan amplifikasi DNA dengan qPCR
menggunakan primer spesifik gen murA. Hasil deteksi menggunakan metode
konvensional sebanyak 10 sampel positif S. aureus sedangkan metode PCR hanya
9 sampel positif S. aureus. Hasil statistika uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value
0,317 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesesuaian metode
konvensional dan metode qPCR (amplifikasi gen murA) dalam deteksi S. aureus
yang diisolasi dari fasilitas kesehatan di ruang radiologi.