Abstract :
Senyawa pyrethroid dalam obat nyamuk memiliki peran dalam membunuh
nyamuk tetapi juga memiliki efek toksik bagi manusia bagi manusia yang terpapar
dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh paparan jenis obat nyamuk terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus
putih strain Wistar. Penelitian ini menggunakan 24 ekor rattus novergicus jantan,
yang dibagi menjadi empat kelompok yaitu : kontrol negative (K0), obat nyamuk
elektrik batang (PA) dengan kandungan dimefluthrin 0,566%, obat nyamuk bakar
(PB) dengan kandungan dimefluthrin 0,014%, dan obat nyamuk elektrik cair (PC)
dengan kandungan dimefluthrin 0,031% selama 8 jam dalam 20 hari masingmasing
perlakuan.
Pewarnaan
yang
digunakan
untuk
preparat
yaitu
menggunakan
pewarnaan
HE (Hematoxylin Eosin). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
obat nyamuk batang paparan meningkatkan kerusakan degenerasi dan nekrosis.
Perbedaan yang signifikan secara statistika (P-value <0,005). Berdasarkan
histopatologi, temuan pada ginjal menunjukkan bahwa paparan obat nyamuk
elektrik batang memiliki kerusakan yang tinggi terhadap degenerasi sel 75% dan
nekrosis 58%. Konsentrasi dimefluthrin yang lebih tinggi pada obat nyamuk dapat
mempengaruhi histopatologi ginjal.