Abstract :
Latar belakang: Di Indonesia lebih dari 80% mahasiswa memiliki satu gadget
bahkan lebih yang digunakan dengan frekuensi yang meningkat untuk
mendapatkan informasi, komunikasi, perkuliahan daring dan mengakses
media sosial. Penggunaan gadget memiliki bahaya electrical hypersensitivity
seperti kepala pening, sakit kepala, dan keletihan yang kronis.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancang
cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 124 dari populasi yang tak
terhingga dari Fakultas Kedokteran di Surabaya yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, teknik pengambilan kuota sampling. Menggunakan
metode kuesioner, serta uji statistik menggunakan uji Univariat yakni
Descriptive Statistics melalui Statistical Product and Service Solutions
(SPSS).
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran karakteristik
penggunaan gadget pada mahasiswa di Surabaya banyak yang belum sesuai
sehingga dapat menyebabkan beberapa keluhan katergori terbanyak seperti
nyeri kepala yaitu (33,1%), diikuti keluhan kesehatan seperti gangguan
penglihatan (24,2%), migrain (14,5%), mudah lelah (12,9%), mata kering
(7,3%), insomnia (4,8%), dan sensasi panas pada telinga (3,2%).
Kesimpulan: Hasil penelitian gambaran karakteristik ini masih banyak
mahasiswa yang tidak sesuai dalam penggunaan gadget sehingga dapat
menimbulkan sebuah keluhan kesehatan.