Abstract :
Latar Belakang: Diare yang disebabkan oleh virus lebih sering ditemukan
daripada diare yang disebabkan oleh bakteri. Kejadian pada anak-anak sekitar usia
0-2 tahun diperkirakan memiliki tingkat kejadian 100 anak/tahun dan paling
banyak terjadi pada anak usia >11 bulan. Norovirus merupakan penyebab
terbanyak kedua diare akut setelah rotavirus.
Tujuan: Menganalisis hubungan derajat keparahan serta angka kejadian diare
akut akibat infeksi Norovirus penyebab diare akut pada balita di Surabaya
Selatan..
Metode Penelitian: Jenis penelitian observasional analitik dengan metode crosssectional.
Responden pada penelitian yaitu balita usia >5 tahun yang menderita
diare akut dengan mengambil sampel feses dan kuesioner dengan sistem skor
vesikari sebagai penentuan derajat keparahan diare akut dengan 3 kategori yaitu,
ringan, sedang, berat, di Puskesmas Jagir, Puskesmas Wonokromo, Puskesmas
Siwalankerto, Puskesmas Tenggilis, dan Puskemas Putat Jaya. Total responden
penelitan berjumlah 50 responden. Pemeriksaan sampel feses menggunakan Rapid
Diagnostic Test Norovirus.
Hasil: Diketahui dari 50 responden didapatkan bahwa mayoritas menderita diare
akut dengan keparahan ringan berjumlah 24 (48%) responden, pada keparahan
sedang berjumlah 19 (38%) responden dan keparahan berat 7 (14%) responden.
Hasil pemeriksaan RDT Norovirus menunjukkan bahwa 50 sampel feses
responden mendapatkan hasil negatif. Hasil analisis dengan uji chi square
didapatkan hasil .
yang artinya data tersebut tidak dapat diolah dikarenakan
infeksi Norovirus yang konstan.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan infeksi Norovirus dengan derajat
keparahan diare akut pada balita di Surabaya Selatan.