Abstract :
Staphylococcus aureus termasuk keluarga Micrococcaceae dan tergolong
bakteri flora normal pada manusia. Sel S. aureus berbentuk coccus dan termasuk
jenis bakteri Gram positif. Umumnya metode pemeriksaan infeksi S.
aureus menggunakan uji biokimia yang terdiri dari isolasi bakteri pada media
BAP, pewarnaan gram; dilanjutkan pada uji biokimia pada media MSA, uji VP,
uji, Katalase, Uji koagulase, Uji glukosa dan manitol. Namun seiring
berkembangnya teknologi identifikasi bakteri berkembang dengan metode
Polymerase chain Reaction (PCR) yang meliputi isolasi DNA, Uji kualitatif
dengan elektroforesis gel agarose, Uji semi kuantitatif dengan Software Image J,
dan PCR. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan dan melihat
kesesuaian hasil identifikasi dari S. aureus menggunakan metode konvensional
dan amplifikasi Gen MurA. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan
metode cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah hasil isolasi bakteri dari
20 angin-angin yang ada Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya (UNUSA).Hasil analisa menggunakan T-test nilai p = 0,42
(>0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara metode kultur
dan metode PCR dalam mendeteksi Staphylococcus aureus.