Abstract :
Hasil survei GATS menunjukkan adanya kenaikan prevalensi perokok elektronik
hingga 10 kali lipat, dari 0.3% pada tahun 2011 menjadi 3% pada tahun 2021. Provinsi
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah prentase perokok
elektrik di atas usia 15 tahun sebanyak 27, 28%. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis perilaku penggunaan rokok elektrik pada remaja berusia 15-24 tahun
di Kota Surabaya.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif analitik pendekatan cross
sectional. Sampel penelitian ini remaja berusia 15-24 tahun di kota Surabaya
dengan jumlah 157 responden. Penelitian ini menggunakan teknik accidental
sampling. Analisis data berupa analisis univariat dan analisis bivariat (chi-square)
Hasil penelitian menunjukkan niat responden dalam menggunakan rokok
elektrik sebagian besar kategori lemah 59,2%. Dukungan teman dalam
menggunakan rokok elektrik sebagian besar kategori kuat 61,1%. Dukungan
keluarga pada penggunaan rokok elektrik sebagian besar kategori lemah 55,8%.
Sebagian besar responden ada pada kategori sulit untuk mengakses informasi
kesehatan terkait bahaya rokok elektrik yakni sebesar 62,4%. Akses keterjangkauan
sebagian besar responden kategori mudah yakni sebesar 65,6 %.
Simpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang kuat antara niat
dengan perilaku penggunaan rokok elektrik pada remaja, terdapat hubungan yang
rendah antara dukungan teman, dukungan keluarga, akses informasi kesehatan
terkait bahaya penggunaan rokok elektrik, akses kemudahan dengan perilaku
penggunaan rokok elektrik pada remaja. Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat
memberikan upaya preventif penyuluhan kepada masyarakat terutama pada remaja
terkait bahaya rokok elektrik bagi kesehatan untuk mencegahnya penyakit kronis
akibat merokok elektrik.