Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Author
ARIFIN, MUHAMMAD IQBAL RIDHO MAULANA
Subject
RA Public aspects of medicine
Datestamp
2024-01-16 06:15:41
Abstract :
Budaya K3 dapat menjadi faktor kontribusi untuk mencapai produktivitas
dan zero accident. Tanpa budaya keselamatan pada diri pekerja, sebaik apapun
sistem atau struktur yang dirancang dan juga secanggih apapun alat pengaman tidak
ada berfungsi akibat hal yang mendasari manusia untuk berperilaku. Tujuan
penelitian ini untuk mengevaluasi gambaran tingkat kematangan budaya K3 dengan
menggunakan SCNM (Safety Culture Maturity Model).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan
cross sectional. Populasi yang digunakan seluruh pekerja tetap Divisi Kapal Niaga
di PT. PAL Indonesia (Persero) berjumlah 173 orang. Jumlah sampel seluruh
pekerja berjumlah 34 orang menggunakan metode non probability sampling.
Variabel penelitian ini adalah 10 komponen SCNM. Instrumen yang digunakan
berupa lembar kuesioner yang bertumpu pada SCMM (Safety Culture Maturity
Model).
Hasil penelitian menunjukkan komponen management, commitment and
visibility menunjukkan nilai 2,82, communication nilai 3,12, productivity versus
safety nilai 3,94, learning organization nilai 4,44, safety resources nilai 3,26,
participation nilai 4,12, shared perceptions about safety nilai 4,88, trust nilai 3,88,
industrial relation and job satisfaction nilai 4,38, dan training nilai 3,70.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan tingkat kematangan budaya
K3 di PT. PAL Indonesia (Persero) memiliki nilai rata-rata akhir 3,85 berada pada
tingkat involving. Saran yang diberikan adalah meningkatkan tingkat budaya K3
dengan cara evaluasi pemenuhan target kunjungan manajemen ke lapangan,
mengevaluasi media K3, mengevaluasi pemenuhan safety patrol atau kunjungan
tim K3LH ke tempat indoor.