Abstract :
Pandangan individu terhadap kriteria sehat dan sakit tentang disabilitas
masih sangat bervariasi. Yayasan X Tangerang Selatan pernah menganggap
disabilitas sebagai orang yang sakit. Hal tersebut memperburuk kesehatan
penyandang disabilitas terutama kondisi motoriknya karena dianggap sakit dan
tidak dilibatkan secara aktif dalam kegiatan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perubahan persepsi, motivasi, dan perubahan perilaku berdasarkan
Health Belief Model di Yayasan X Tangerang Selatan sebagai upaya dukungan
kemandirian pada penyandang disabilitas.
Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dan rancang
bangun fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Penelitian ini
melibatkan 5 informan sebagai narasumber yang terdiri dari 3 pengurus yayasan
dan 2 caregiver disabilitas di Yayasan X Tangerang Selatan. Data yang digunakan
adalah data primer. Data dianalisis menggunakan analisis tematik untuk melihat
perubahan persepsi, motivasi, dan perilaku tentang penyandang disabilitas.
Hasil menunjukkan perubahan persepsi, motivasi, dan perilaku pengurus
Yayasan X Tangerang Selatan terhadap penyandang disabilitas sangat membantu
dalam kemandirian disabilitas. Adanya hubungan antara perubahan persepsi dan
motivasi yang dapat merubah perilaku. Motivasi yang mempengaruhi perubahan
perilaku adalah rasa kemanusiaan yang tinggi dan tanggung jawab moral.
Perubahan perilaku pada pengurus yayasan dilihat dari cara memperlakukan
penyandang disabilitas.
Perubahan persepsi tentang sehat sakit terhadap penyandang disabilitas
sangatlah penting dalam membantu kemandirian disabilitas. Oleh karena itu,
diharapkan peran yayasan dalam menyuarakan hak disabilitas dan menyebar
luaskan tentang perubahan persepsi yang telah dialami kepada masyarakat untuk
meningkatkan kemandirian disabilitas terutama kemandirian dalam perilaku
kesehatan.