Abstract :
Pandemi Covid-19 telah menganggu pelayanan kesehatan diseluruh dunia,
salah satunya pelayanan imunisasi. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2020 terjadi
penurunan cakupan imunisasi dari tahun 2019 dan 2020 sebesar 93,7% dan 82,6
salah satu faktor yang menyebabkan penurunan cakupan imunisasi adalah
perceived barier. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
perceived barier terhadap kejadian tidak imunisasi dimasa pandemi Covid-19.
Metode penelitian kuantitatif non reaktif dengan pendekatan case control.
Populasi penelitian ini merupakan seluruh 34 provinsi Indonesia dari Laporan
Statistika Kesehatan 2021 menurut anak umur 0-23 bulan yang menjadi sampel
survey sosial ekonomi nasional 2021. Data yang diperoleh dilakukan menggunakan
regresi logistik sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peluang berpengaruh khawatir
terpapar Covid-19 dengan kategori tinggi terhadap tidak imunisasi dengan kategori
rendah sebesar 1,333 kali dibandingkan dengan khawatir terpapar Covid-19 dengan
kategori rendah. Faktor fasilitas kesehatan tidak beroperasi dengan kategori tinggi
berpeluang berpengaruh terhadap tidak imunisasi dengan kategori rendah sebesar
1,222 kali dibandingkan fasilitas kesehatan tidak beroperasi dengan kategori
rendah. Faktor tidak ada biaya dengan kategori rendah berpeluang pengaruh
terhadap tidak imunisasi dengan kategori rendah sebesar 0,6 kali.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peluang berpengaruh dan menjadi
faktor risiko pada khawatir terpapar Covid-19 dan fasilitas kesehatan tidak
beroperasi sedangkan faktor tidak ada biaya berpeluang dan tidak termasuk menjadi
faktor risiko. Saran orang tua atau pengasuh diharapkan lebih banyak mencari tahu
informasi tentang imunisasi. Perilaku yang berisiko tidak imunisasi dan manfaat
mengimunisasikan anak.