Abstract :
Defisiensi G6PD adalah cacat monogenik herediter yang mempengaruhi
lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia yang disebabkan oleh mutasi atau varian
genetik pada G6PD, yang menyebabkan penurunan aktivitas enzim dan berbagai
fenotipe biokimia dan klinisa.Menganalisis kadar G6PD tikus putih dengan
pemberian madu fermentasi dosis 0,2 gr/kgBB/hari, 0,5 gr/kgBB/hari,1
gr/kgBB/hari Menganalisis apakah terdapat pengaruh dari pemberian madu
fermentasi dalam menurunkan kadar G6PD Pemeriksaan aktifitas G6PD
menggunakan prinsip aktifitas enzim G6PDH dengan mengukur NADPH melalui
peningkatan absorpsi sinar ultraviolet pada panjang gelombang 340 nm dengan
metode fotometer. Metode ini dapat mendeteksi defisiensi G6PD pada Pria atau
Wanita homozigot. Namun, pemeriksaan ini kurang dapat diandalkan untuk
mendeteksi defisiensi G6PD. Tingkat akurasi pemeriksaan ini adalah sensitivitas
11% dan spesifisitas 99%pada kelompok K- 339.00 ±115,77 mµ/g Hb, K+ atau
kontrol positif didapatkan nilai 168,00 ± 79,95 mµ/g Hb, kelompok perlakuan U1
yaitu 189,67 ± 98,99 mµ/g Hb, kelompok U2 yaitu 901,00 ± 519,76 mµ/g Hb,
kelompok U3 yaitu 1111,33 ± 745,07 mµ/g Hb, dan kelompok Std didapatkan
nilai 1230,67 ± 219,76 mµ/g Hb.Terdapat perbedaan kadar G6PD tikus pada antar
kelompok namun tidak terdapat perngaruh pemberian madu fermentasi terhadap
peningkatan kadar G6PD secaca signifikan Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
menambahkan waktu dalam pemberian madu fermentasi dan diharapkan untuk
peneliti selanjutnya untuk meneliti sebelum dan sesudah perlakuan untuk
mengetahui kadar G6PD.