DETAIL DOCUMENT
PENGARUH KADAR KORTISOL TERHADAP PRIA YANG MEMPUNYAI KEBIASAAN MEROKOK DAN TIDAK MEROKOK
Total View This Week0
Institusion
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Author
FIRDAUS, ISTIGHFARIANI
Subject
RC Internal medicine 
Datestamp
2024-01-16 08:57:39 
Abstract :
Merokok merupakan kebiasaan menghisap rokok yang kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan setiap hari didalam kehidupannya yang tidak akan bisa dihindari. Di dalam satu batang rokok terdapat nikotin yang dapat menyebabkan pelepasan berupa ketekolamin, kortisol, dan hormon pertumbuhan oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada perokok akan meningkatkan pelepasan CRH dan ACTH, di mana kedua hormon ini akan dilepaskan secara bersamaan dengan dopamine dan endorphin di nucleus accumbens, sehingga akan menyebabkan kadar kortisol naik, kejadian kanker dan gangguan fungsi tubuh lainnya. Untuk mengetahui adanya pengaruh hormon kortisol , maka dilakukan penelitian pada perokok dan tidak merokok. Penelitian ini menggunakan metode Observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini semuanya adalah pria sebanyak 30 responden dengan kriteria inklusi usia antara 19-25 tahun dan mempunyai kebiasaan merokok dan tidak Merokok. Hasil penelitian pada kadar kortisol, tertinggi sebesar 33,15 ng/ml pada responden yag bukan perokok dan kadar kortisol terendah terdapat pada perokok sebesar 15,3 ng/ml. Kadar hormon kortisol didapatkan melalui pemeriksaan imunologi menggunakan metode Enzyme- Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil uji statistik menggunakan analisis uji Mann-Whitney diperoleh nilai p-value 0,074 (>0,05) pada perokok dan tidak merokok, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan kebiasaan merokok terhadap kadar hormon kortisol pada pria. 
Institution Info

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya