Abstract :
Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu
yang relatif lama. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor beberapa diantaranya
adalah kurang nya asupan asam amino dan seng. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis hubungan asupan asam amino dan seng dengan status gizi TB/U
pada cbalita di desa Ambarang. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan
pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 51 responden dengan teknik
purposive sampling. Asupan asam amino dan asupan seng diukur dengan kuisioner
SQ-FFQ sedangkan status gizi TB/U diukur dengan microtoise. Analisis bivariate
menggunakan uji rank spearman dan lambda. Hasil penelitian menunjukkan ratarata
asupan
isoleusin
22,97
±
19,91
mg,
leusin
31,44
±
15,95
mg,
lisin
28,73
±
15,12
mg,
metionin
16,67
±
6,93
mg,
penilalanin
26,50
±
16,74,
treonin
22,15
±
11,09,
triptofan
7,30
±
2,01,
valin
21,24
±12,84,
histidine
9,53
±4,25
mg
,
serta
seng
2,05 ± 1,05 mg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara
asupan asam amino leusin dan fenilalanin dengan status gizi TB/U (p-value <0,05).
Sedangkan tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan asam amino isoleusin,
lisin, metionin, treonin, triptofan, valin, dan histidine dengan status gizi TB/U (pvalue
>0,05).
Terdapat
hubungan
signifikan
antara
asupan
seng
dengan
status
gizi
TB/U
(p-value <0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah asupan leusin,
fenilalanin dan seng mempunyai hubungan signifikan dengan status gizi TB/U