Abstract :
Tingginya antioksidan (xanton) dalam kulit buah manggis dapat
dimanfaatkan salah satunya sebagai produk minuman fungsional. Salah satu cara
untuk mengurangi rasa sepat dan pahit yang ada pada teh dari kulit buah manggis
adalah melakukan proses fermentasi teh menjadi kombucha kulit manggis. Bakteri
dan khamir akan meningkatkan jumlah fenol di dalam teh sehingga akan
meningkatkan aktivitas antioksidannya, sedangkan banyak dan jenis gula tertentu
berpengaruh terhadap kadar alkohol dan fenol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi
gula terhadap kadar etanol, total fenol, dan organoleptik kombucha kulit manggis.
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode
Follin-Ciocalteu digunakan untuk mengetahui kadar senyawa fenol. Analisa data
menggunakan Uji One Way Anova dan Uji Kruskal Wallis untuk mengetahui
pengaruh perbedaan serta menganalisa sifat organoleptik (warna, aroma, dan rasa)
kombucha kulit manggis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh nyata
terhadap kadar etanol, kadar fenol, dan organoleptik kombucha kulit manggis
(Garcinia mangostana L.) dengan (p<0,05). Semakin tinggi konsentrasi gula yang
diberikan maka kandungan etanol semakin meningkat karena gula digunakan
sebagai sumber energi pada proses fermentasi sehingga akan menghasilkan etanol,
sedangkan kandungan fenol meningkat karena bahan dasar yang digunakan
mengandung tinggi fenol atau antioksidan. Pada uji hedonik panelis menyukai
kombucha dengan konsentrasi gula 20% yang berwarna coklat kekuningan, dengan
rasa sedikit manis dan beraroma sedikit khas fermentasi. Saran untuk peneliti
selanjutnya diharapkan dapat menganalisis kandungan senyawa metabolit dalam
teh serta variabel lain seperti variasi teh, variasi pengeringan, dan lama fermentasi.