Abstract :
Latar Belakang: Berdasarkan hasil data RISKESDAS 2018, remaja kurus di
Indonesia berusia 13-15 tahun prevalensinya yakni 6,8%, sedangkan remaja
gemuk prevalensinya sebesar 11,2%. Remaja kurus berusia 16-18 tahun
prevalensinya yakni 6,7%, sedangkan remaja gemuk prevalensinya sebesar
9,5%. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penelitian didesa Pagesangan pada
bulan Desember 2022, dari 8 remaja 7 remaja mengatakan bermain game online
? 1 jam hasil pengukuran antropometri diketahui 1 remaja memiliki status gizi
normal dan 7 remaja memiliki status gizi kurang. Peneliti ini bertujuan untuk
megetahui hubungan asupan energi dan aktivitas fisik dengan status gizi putra
pemain game online usia 10-18 tahun di Pagesangan RW 03 Surabaya.
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan
rancangan cross sectional. Sasaran penelitian ini adalah putra pemain game
online yang berusia 10-18 tahun sebanyak 56. Teknik pengambilan sampel yaitu
simple random sampling. Recall dilakukan dengan cara wawancara
menggunakan lembar form food recall 3x24 hour sedangkan aktivitas fisik
dilakukan dengan cara wawancara menggunakan Formulir Physical Activity
Level (PAL) dan status gizi dengan indeks IMT/U dilakukan dengan
pengukuran antropometri.
Hasil: Didapatkan hasil asupan energi defisit berat 37.5%, aktivitas fisik
tergolong dalam kategori ringan 83.9%, dan status gizi baik 51.8%. Hasil uji
statistik menggunakan rank spearmen menyatakan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara asupan energi dengan status gizi didapatkan hasil nilai
p=0,043. Tidak ada hubungan yang signifikan atara aktivitas fisik dengan status
gizi didapatkan hasil nilai p=0,083. Pada pemain game online memiliki aktivitas
fisik yang ringan dengan status gizi baik
Kesimpulan: Terdapat hubungan asupan energi dan status gizi pemain game
online usia 10-18 tahun di Pagesangan RW 03 Surabaya.