Abstract :
Kurangnya asupan vitamin B12 mempengaruhi jaringan saraf karena fungsi
vitamin B12 berperan penting dalam metabolisme jaringan saraf. Selain itu, salah
satu faktor yang mempengaruhi penurunan fungsi kognitif adalah hipertensi.
Kejadian hipertensi berhubungan dengan fungsi kognitif lansia disebabkan pada
lansia telah mengalami proses penuaan akan mengakibatkan perubahan fungsi pada
lansia, salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif. Tujuan penelitian untuk
menganalisis hubungan tingkat asupan dari vitamin B12 dan Tekanan darah dengan
kejadian demensia pada lansia yang ada di Dinas Sosial UPT Pelayanan Sosial
Tresna Werdha Jombang.
Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observational analitik.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel penelitian ini
berjumlah 53 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
random sampling. Instrumen penelitian ini meliputi kuesiones MMSE untuk
mengukur tingkat demensia, form Food Weighing untuk mengukur tingkat asupan
vitamin B12 dan spygnomanometer untuk mengukur tekanan darah. Analisis data
menggunakan rank spearmen dengan a<0,05
Hasil penelitian menunjukan dari 53 responden sebagaian besar (77,4%)
memiliki asupan vitamin B12 kurang, sebagaian besar (41,1%) lansia mengalami
hipertensi, dan sebagain bear (37,7%) lansia memeiliki tingkat demensia probable
gangguan demensia. Hasil uji statistik rank spearmen p= 0,002 (p<0,05)
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara asupan vitamin B12 dengan kejadian
demensia, dan hasil uji statistik rank spearmen p= 0,000 (p<0,05) menunjukan
bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah dengan kejadian demensia.
Kesimpulan menunjukan, asupan vitamin B12 dan tekanan darah terdapat
hubungan dengan kejadian demensia pada lansia di Dinas Sosial Unit Pelaksana
Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Jombang.