Abstract :
Ketidaklancaran ASI pada hari pertama setelah melahirkan akan menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan tidak terwujudnya dalam pemberian ASI
ekskusif. Ketidaklancaran ASI dapat disebabkan oleh terhambatnya sekresi
oksitosin yang perannya sangat penting dalam melancarkan pengeluaran ASI.
Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisa pengaruh implementasi pemijatan
oksitosin dan teknik marmet terhadap peningkatan produksi asi pada ibu post
partum.
Desain penelitian ini menggunakan metode kasus pada satu responden
dengan masalah defisit pengetahuan. Lokasi penelitian dilakukan di Desa
Sememi RT.02 RW.01, dengan menggunakan media Leaflet selama 3 hari
dengan durasi ±50 menit per hari. Dengan menggunakan pengumpulan data
meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Instrument yang digunakan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, serta
menggunakan format asuhan keperawatan keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, setelah dilakukan pemijatan
oksitosin dan tekhnik marmet ASI mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan
dari kriteria hasil yang yaitu keluhan pelekatan bayi pada payudara ibu dari
skala 4 menjadi skala 2, kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar dari
skala 4 menjadi skala 2, tetesan/pancaran ASI dari skala 5 menjadi skala 3.
Kesimpulan: Studi kasus menunjukkan bahwa penerapan terapi pemijatan
oksitosin dan tekhnik marmet efektif dilakukan untuk meningkatkan produksi
ASI pada ibu menyusui dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif.