Abstract :
Ispa merupakan infeksi akut pada saluran napas atas mulai dari hidung
sampai alveoli yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan melalui
droplet. Ispa sering menjadi masalah kesehatan terutama pada anak. Pengeluaran
sekret yang tidak lancar mengakibatkan penderita akan mengalami kesulitan
bernafas. Pada anak dibawah 5 tahun tidak mampu untuk mengeluarkan sekret yang
kental secara mandiri sehingga menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pemberian terapi uap minyak
kayu putih dan fisioterapi dada pada pasien anak infeksi saluran pernapasan akut
Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode studi kasus pada satu
responden dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Lokasi penelitian
dilakukan di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera dengan menggunakan terapi uap
minyak kayu putih dan fisioterapi dada yang dilakukan selama 3 hari. Intrumen
pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pemeriksaan
fisik, serta menggunakan format asuhan keperawatan anak. Analisa data
menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan anak yang mengalami ispa dengan bersihan
jalan nafas tidak efektif setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari
didapatkan keluhan sesak tidak ada, batuk efektif meningkat, frekuensi napas
membaik, gelisah menurun, dan pola napas membaik. Hal ini menunjukkan
masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi.
Kesimpulan dari hasil studi kasus menunjukkan bahwa penerapan terapi uap
minyak kayu putih dan fisioterapi dada efektif dapat digunakan sebagai terapi
nonfarmakologi di rumah untuk membantu mengurangi bersihan jalan napas tidak
efektif pada anak.