Abstract :
Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) merupakan ikan yang mudah
didapat oleh masyarakat karena harganya yang terjangkau. Kebanyakan tulang
ikan mujair tidak dimanfaatkan dan menjadi limbah. Tulang ikan mujair memiliki
kandungan fosfor yang tinggi yang dapat dimanfaatkan menjadi tepung. Sehingga
dapat dijadikan penambahan pembuatan kerupuk. Peneliti ini bertujuan untuk
mengetahui kadar fosfor dan untuk menganalisa daya terima kerupuk ikan mujair
dengan penambahan tepung tulang ikan mujair pada formulasi 0%, 4%, 8%, 12%,
dan 16%.
Design penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 1 faktor yaitu konsentrasi penambahan tepung tulang ikan mujair
(formulasi 0%, 4%, 8%, 12%, dan 16%). Instrumen penelitian ini meliputi alat
dan bahan pangan penelitian serta panelis terlatih sebanyak 44 responden. Analisa
daya terima menggunkanan statistik non parametric, Kruskal Wallis dengan
? = 0,05.
Hasil penelitian berdasarkan uji laboratorium bahwa kadar fosfor formula
0% (0,194%), formula 4% (0,343%), formula 8% (0,507%), formulasi 12%
(0,713%), dan formula 16% (0,736%). Berdasarkan hasil uji kruskal wallis pada
uji daya terima diperoleh nilai p-value <0,05 yang artinya terdapat perbedaan
setiap perlakuan berdasarkan uji daya terima dengan parameter warna, rasa dan
tekstur. Sedangkan parameter aroma tidak terdapat perbedaan dengan diperoleh
nilai p-value >0.05.
Simpulan pada penelitian ini adalah kerupuk ikan mujair dengan
penambahan tepung tulang ikan mujair dengan kadar fosfor paling tinggi pada
formulasi 16%, sedangkan uji daya terima menunjukan formulasi 12% memiliki
daya terima paling tinggi. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji
kerupuk yang sebelum dilakukan penggorengan, untuk mengetahui adanya
peningkatan atau penurunan zat gizi dan mengkonversikan hasil kedalam satuan
sesuai kebutuan AKG.