Abstract :
Masalah gizi kesehatan masyarakat yang banyak terjadi di Indonesia pada
anak-anak dan remaja putri adalah anemia. Menurut laporan Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Indonesia pada tahun 2013 prevalensi anemia defisiensi zat
besi pada anak usia 5 ? 12 tahun sebesar 29 %. Dampak dari anemia defisiensi zat
besi pada anak usia sekolah adalah dapat menurunkan kecerdasan anak yang juga
dapat berpengaruh pada prestasi belajar anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi zat besi terhadap prestasi belajar
pada anak usia sekolah dasar di Desa Tambak, Kecamatan Tambak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian observational dengan pendekatan
retrospective. Sampel diperoleh dengan teknik stratified random sampling
sebanyak 71 siswa. Variabel independen adalah konsumsi zat besi sedangkan
variabel dependen adalah prestasi belajar. Pengambilan data diambil
menggunakan instrumen Food Frequency Questionnare (FFQ), dan melakukan
pengukuran anthropometri. Data tersebut lalu dianalisa menggunakan uji korelasi
rank spearman dengan ? = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif
serta signifikan secara statistik (p <0,05) antara konsumsi zat besi dengan prestasi
belajar. Defisiensi zat besi pada anak usia sekolah dasar dapat berpengaruh
terhadap fungsi neurotransmitter di otak sehingga menyebabkan daya konsentrasi
dan kemampuan belajar terganggu.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar yaitu konsumsi
zat besi namun terdapat faktor lain yang juga berpengaruh terhadap prestasi
belajar seperti infeksi, penyakit kronis, status gizi, lingkungan, dan motivasi
belajar.