Abstract :
Ibu nifas perlu melakukan perawatan luka jahitan perineum dengan benar
agar luka jahitan cepat pulih dan tidak terjadi infeksi. Pada kenyataannya, terdapat
5 ibu nifas mengalami penyembuhan luka yang lama yaitu luka jahitan perineum masih basah di hari ke-7 pascapersalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum di wilayah BPS Ari Suprapti, Tenggulunan, Sidoarjo.
Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang mendapat luka jahitan perineum sebesar 31 orang. Besar sampel 31 responden dengan teknik Total Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalahperilaku ibu nifas tentang perawatan luka jahitan perineum.Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan data secara Editing, Scoring, Coding, Tabulating, data di analisis secara deskriptif dengan menggunakan persentase dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan dari 31 responden, sebagian besar (58,1%) mempunyai perilaku salah dan hampir setengahnya (41,9%) mempunyai perilaku benar dalam melakukan perawatan luka jahitan perineum.
Simpulan penelitian ini adalah ibu nifas sebagian besar memiliki perilaku salah dalam melakukan perawatan luka jahitan perineum di wilayah BPS Ari Suprapti, Tenggulunan, Sidoarjo. Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan program penyuluhan tentang perawatan luka jahitan perineum bagi ibu nifas sehingga ibu nifas mengerti dan melakukan perawatan luka jahitan perineum dengan benar.