Abstract :
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi
medis secara berkelanjutan. Dari berbagai penelitian, terjadi kecenderungan
peningkatan prevalensi DM baik di dunia maupun di Indonesia.Penyakit ini semakin
berkembang dalam jumlah kasus begitu pula dalam hal diagnosis dan terapi. Salah
satu tanaman obat tradisional yang dipercaya dapat menurunkan glukosa darah dan
kadar profil lipid adalah Cinnamomum cassia atau kayu manis. Kayu manis memiliki
komponen bioaktif golongan polifenol yang memiliki aktivitas mirip dengan insulin
(insulin mimetic).Komponen bioaktif ini adalah methylhydroxychalconepolymer
(MHCP).
Pada penelitian ini percobaan dilakukan secara langsung sehingga digunakan desain
penelitian eksperimental dengan rancang bangun pada penelitian pretest-posttest with
control grup yaitu dengan melakukan simplerandom sampling pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Sampel penelitian ini adalah tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur Wistar sebanyak 25ekor yang telah memenuhi kriteria
inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi selama penelitian dilaksanakan.
Hewan uji yang digunak sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok dimana
masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus.Adapun kelompok tersebut adalah
kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (hanya di
induksi aloksan, tanpa terapi), kelompok P1 (ekstrak 60 mg/200gramBB), Kelompok
P2 (ekstrak 120mg/200gramBB), dan kelompok P3 (ekstrak 240 mg/200gramBB).
Penelitian sebelumnya membuktikan pemberian ekstrak kayu manis 200mg/kgbb
dapat menurunkan rata-rata kadar glukosa darah puasa selama 28 hari (p<0,05.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak kayu manis dengan dosis
60mg/kgbb, 120mg/kgbb, 240mg/kgbb secara oral selama 14 hari terhadap kadar
glukosa darah tikus wistar yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menunjukkan bahwa
kayu manis (Cinnamomum cassia) secara signifikan dapat menurunkan
glukosa darah tikus (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa Cinnamomum cassia
memiliki efek hipoglikemik terhadap tikus wistar jantan yang diinduksi aloksan