Abstract :
Saat ini sebagian penderita asma mengalami kekambuhan asma disebabkan
Tingkat Kecemasan dan Kualitas Tidur. Kecemasan berkaitan dengan perubahan
fisiologis dan psikologis yang dapat menimbulkan trauma, keadaan jiwa traumatik
. Sementara berkiatan dengan kepuasan seseorang ketika tidur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan kualitas tidur dengan
kekambuhan penderita asma bronkhial di Rumah Sakit Wates Husada Gresik.
Desain penelitian menggunakan survey analitik dengan case control dengan
retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien Asma Bronkhial Di Rumah
Sakit Wates Husada Gresik sebanyak 50 responden, sampel sebagian Pasien Asma
Bronkhial yaitu 42 dengan teknik simple random sampling. Variabel independen
yaitu tingkat kecemasan dan kualitas tidur serta variabel dependen yaitu
kekambuhan asma. Data analisis menggunakan uji rank spearman dengan tingkat
kemaknaan ? = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan frekuensi Responden Berdasarkan Kekambuhan
Penderita Asma Bronkhial (12%) kekambuhan ringan, (71%) memiliki tingkat
kekambuhan asma sedang dan (17%) memiliki tingkat kekambuhan asma berat.
Hasil analisis uji rank spearman menunjukkan bahwa p kecemasan = 0,000 dan p
untuk kualitas tidur = 0,038 dimana < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara kecemasan dan kualitas tidur dengan kekambuhan asma.
Tingkat kecemasan dan kualitas tidur dengan kekambuhan asma memiliki
hubungan yang segnifikan terhadap kekambuhan. Diharapkan pasien asma
bronkhial dapat mengurangi tingkat kecemasan dengan cara berkonsultasi kepada
ahlinya dan bersikap ceria tanpa berfikir berlebihan serta menerapkan pola tidur
yang baik untuk mencegah kekambuhan asma bronkhial yang diderita.