Abstract :
Halusinasi penglihatan yaitu ketidakmampuan pasien mengontrol
dan membedakan hal yang nyata dan tidak nyata. Dengan demikian perlu
adanya pendekatan secara promotif, preventif, dan rehabilitative agar
individu dapat mempertahankan kelangsungan hidup terhadap perubahan
yang terjadi pada dirinya maupun lingkungannya termasuk masalah
gangguan jiwa yaitu skizofrenia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pasien skizofrenia dengan Masalah halusinasi penglihatan di Rumah Sakit
Jiwa Menur Surabaya di Ruang Gelatik.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif
dengan rancangan studi kasus. Studi kasus ini menggunakan dua pasien
skizofrenia dengan melakukan asuhan keperawatan pada gangguan jiwa
halusinasi penglihatan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya di Ruang
Gelatik, dilaksanakan dalam kurun waktu enam hari.
Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien Tn.J dan
Tn.N,didapatkan satu diagnosa prioritas halusinasi penglihatan. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama 6x24 jam, pasien 1 dapat mengontrol
halusinasi dengan menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan aktivitas terjadwal, dan pasien 2 dapat mengontrol halusinasinya
dengan menghardik.
Kesimpulan dari penelitian ini merupakan masalah halusinasi
penglihatan dapat di identifikasikan dan dikendalikan menggunakan strategi
pelaksanaan ( SP 1-4 ) yaitu pasien dapat mengontrol halusinasi dengan
empat cara seperti menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain,
melakukan aktivitas terjadwal, dan minum obat secara teratur. Dengan hasil
pasien mengalami penurunan halusinasi penglihatan. Saran diharapkan
perawat agar tetap berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya berkomunikasi dengan pasien secara terapeutik untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.