Abstract :
Menurut data World Health Organization (WHO,2019) kasus thypoid
terjadi pada pertahunnya sebesar 11-20 juta, yang menyebabkan 128.000-161.000
orang meninggal. Thypoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella Thypi yang menyerang bagian saluran pencernaan melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan gejala demam lebih dari satu
minggu. Termoregulasi adalah suatu perubahan fluktuasi antara produksi suhu
tubuh hipotermia dan hipertermia yang bertujuan untuk mempertahankan suhu
tubuh dalam batas normal.
Tujuan penelitian ini untuk mempelajari dan memahami secara mendalam
mengenai asuhan keperawatan pada pasien thypoid dengan masalah keperawatan
termoregulasi hipertermia di RS Rahman Rahim, Sidoarjo.
Metode yang digunakan adalah studi kasus yang menggunakan 2 klien
dengan penyakit dan diagnosa yang sama yaitu ketidakefektifan termoregulasi
hipertermia.
Hasil studi yang didapatkan pada 2 klien Tn. F dan Nn. A dengan diagnosa
thypoid, ketidakefektifan termoregulasi didapatkan keluhan suhu tubuh 38-39°C.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam dengan pemberian
kompres hangat, menyarankan klien untuk minum yang banyak dan berkolaborasi
pemberian antipiretik, memonitor suhu tubuh, masalah keperawatan teratasi. Hasil
yang didapatkan, suhu tubuh pada Tn. F dengan hasil suhu awal 38,8°C menjadi
37°C, dan pada Nn. A dengan hasil suhu awal 39°C menjadi 37°C, pasien sudah
tidak menggigil, suhu tubuh menurun, tanda-tanda vital pasien dalam batas
normal, pasien tidak ada keluhan nyeri.
Oleh karena itu, permasalahan penyakit thypoid dengan diagnosa
ketidakrefektifan termoregulasi dapat terselesaikan karena adanya kerjasama
antara pasien, keluarga, tim kesehatan dan komunikasi yang efektif. Dengan
pemberian kompres hangat dapat memberikan pertolongan pertama dan dapat
menjadikan edukasi kesehatan untuk ketergantungan obat-obatan.