Abstract :
Pasien dalam menghadapi pembedahan dapat mengalami kecemasan. Hal
tersebut dapat terjadi karena takut nyeri dan operasi gagal. Komunikasi terapiutik
memberikan pengertian antara perawat dan klien dengan tujuan membantu klien
memperjelas dan mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat
menghilangkan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara komunikasi terapiutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi di RS Islam Surabaya A Yani.
Desain penelitian menggunakan studi korelasi, dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Besar sampel 134 responden dengan teknik incidental
sampling. Variabel independent yaitu komunikasi terapiutik dan variable
dependent yaitu kecemasan . Pengumpulan data menggunakan kuisioner A untuk
mengetahui data demografi, kuisioner B tentang komunikasi terapiutik dan
kuisioner C tentang tingkat kecemasan pasien yang dinilai langsung oleh perawat.
Analisis menggunakan uji Spearman?s rho.
Hasil penelitian dari 134 responden didapatkan sebagian besar ( 61,2%)
menyatakan bahwa komunikasi terapiutik baik dan Sebagian besar (73,9%)
menyatakan tidak ada kecemasan saat akan menjalani operasi. Setelah dilakukan
uji Spearman's rho dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05 dengan menggunakan
aplikasi SPSS, Didapatkan ? = 0,000 < ? = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0
ditolak bila ? < ? yang artinya ada Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di Kamar Operasi Rumah Sakit Islam
Surabaya A.Yani
Perawat di Kamar Operasi yang memiliki komunikasi terapiutik yang baik
akan menurunkan kecemasan pasien saat persiapan operasi. Sarannya untuk
perawat diharapkan selalu memberikan informasi tentang pra bedah agar
terciptanya suasana yang tenang dan nyaman di kamar operasi.