Abstract :
Masa remaja adalah waktu terjadinya kondisi perubahan fisiologis dan
peningkatan kadar hormon yang cenderung mengakibatkan individu labil dan stres
dalam menghadapi permasalahan sehingga mempengaruhi perilaku makan berlebih
yang berkontribusi terhadap kejadian obesitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui
hubungan tingkat stres dengan kejadian obesitas pada remaja.
Desain penelitian yaitu analitik Cross sectional. Populasi remaja yang
mengalami obesitas dengan besar sampel 36 responden diambil secara simple
random sampling. Variabel independennya tingkat stress dan dependennya
kejadian obesitas. Instumen penelitian kuesioner dan kejadian obesitas dengan
analisis uji Rank Spearman pada tingkat kemaknaan ? = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (52,8%) remaja mengalami
tingkat stres sedang dan sebagian besar (58,3%) mengalami obesitas II. Analisis uji
Rank Spearman didapatkan nilai p value = 0,001 artinya ada hubungan antara
tingkat stres dengan kejadian obesitas pada remaja di Desa Gilang Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo.
Semakin parah tingkat stres semakin meningkat tingkat obesitasnya,
sebaliknya semakin ringan tingkat stres semakin menurun tingkat obesitasnya.
Diharapkan remaja mencegah terjadinya stress yang berdampak pada terjadinya
obesitas, dengan berperilaku hidup sehat seperti melakukan rekreasi, olahraga
secara teratur, istirahat tidur yang cukup dan menjaga pola makan yang seimbang.