Abstract :
Penderita hypertensive heart disease (HHD) harus betanggung jawab
dalam pengelolaan diri atau perawatan diri (self care management) baik untuk
menurunkan gejala, mengontrol tekanan darah maupun menurunkan resiko
hypertensive heart disease (HHD). Self care management dilakukan karena dapat
meningkatkan kepuasaan pasien dalam menjalani hidup, menurunkan biaya
perawatan, meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian pasien dan meningkatkan
kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan self care
management dengan tingkat keparahan pasien hypertensive heart disease (HHD)
di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Surabaya.
Desain dalam penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pasien hypertensive heart disease sebesar 85 pasien dan
jumlah sampel sebanyak 70 pasien. Pengambilan sampel menggunakan teknik
simple random sampling dan menggunakan kuisioner HSMBQ dan KCCQ
sebagai alat ukur, selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan
kemaknaan ? = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden sebagian besar
(54,3%) memiliki self care management kurang dan hampir setengahnya (35,7%)
dengan tingkat keparahan NYHA II. Hasil uji statistik Chi Square ? = 0,03 berarti
? < ? maka H0 ditolak artinya ada hubungan self care management dengan tingkat
keparahan pasien hypertensive heart disease (HHD) di Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Islam Surabaya.
Self care management berhubungan dengan tingkat keparahan pasien
HHD diharapkan penderita sadar dan memiliki keinginan lebih untuk melakukan
diet hypertensive heart disease (HHD), melakukan olahraga dengan teratur,
mengurangi stress, dan bisa mengurangi perilaku merokok serta dapat memeriksa
tekanan darah dan mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh petugas
kesehatan.